Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Angkut Peti Kemas via Terminal KA Pasoso Diklaim Lebih Murah

Pengelola unit terminal peti kemas (Utep) Pasoso Tanjung Priok, menyatakan biaya trucking angkut lanjut peti kemas ekspor dari terminal KA Pasoso Priok menuju TPK Koja maupun Jakarta International Container Terminal (JICT) lebih murah yakni hanya berkisar Rp.600.000-700.000/boks.
Pengangkutan peti kemas melalui truk kontainer/Bisnis
Pengangkutan peti kemas melalui truk kontainer/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pengelola unit terminal peti kemas (Utep) Pasoso Tanjung Priok, menyatakan biaya trucking angkut lanjut peti kemas ekspor dari terminal KA Pasoso Priok menuju TPK Koja maupun Jakarta International Container Terminal (JICT) lebih murah yakni hanya berkisar Rp.600.000-700.000/boks.

 Utep Pasoso selama ini dioperasikan kerjasama antara Multi Terminal Indonesia (MTI)-anak perusahaan Pelindo II dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Manager Logistik MTI, Sucahyo mengatakan perseroan hanya mengenakan ongkos angkut rata-rata Rp.600.000-700.000/bok jika angkut lanjut peti kemas ke lini 1 pelabuhan menggunakan trucking yang dioperasikan oleh MTI.

"Kami hanya mengenakan tarif sebesar itu, kalau ada yang lebih dari itu bukan oleh armada trucking yang kami operasikan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/10/2014).

Dia mengatakan hal itu merespon desakan pebisnis forwarder Jawa Barat agar PT. KAI menyiapkan infrastruktur angkutan KA hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk menekan ongkos logistik kegiatan ekspor dari Jawa Barat.

 Kendati begitu, Cahyo mengatakan, yang terjadi dilapangan yakni soal ongkos angkut trucking untuk kegiatan angkut lanjut ekspor dari terminal Pasoso Tanjung Priok selama ini mengacu pada hukum pasar.

"Kan banyak forwarder juga yang menggeluti bisnis trucking di Pasoso itu melalui angkutan KA. Sedangkan MTI menyediakan fasilitas lapangannya,"paparnya.

Dia mengatakan akan mengajak forwarder yang memiliki muatan untuk bekerjasama dalam rangka menekan biaya logistik ekspor.

"Apalagi jika potensi market-nya sudah pasti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper