Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pertanian mendorong investor berinvestasi di sektor hortikultura, dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur dalam negeri.
“Peningkatan produksi dalam negeri juga diperlukan untuk mensejahterakan petani,” kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Hasanuddin Ibrahim.
Selain mendorong investasi dan konsumsi buah dan sayur, dia juga mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan Kementan untuk meningkatkan produktivitas.
Untuk buah, Kementan membagikan benih pohon unggul bermutu secara cuma-cuma kepada para petani di seluruh daerah yang sesuai dengan agroklimatnya.
Kemudian, memperbanyak buah-buah semusim seperti pepaya, pisang, melon, semangka, nanas, yang berbuah sepanjang tahun, ujarnya.
Pentingnya meningkatkan produksi buah semusim, lanjut Hasanuddin, dilakukan untuk mengantisipasi ketersediaan buah musiman tahunan, seperti durian, mangga, rambutan, manggis, dan lain-lain.
Selain itu, untuk sayuran, dia mengatakan akan mengembangkan urban farming yang ramah lingkungan serta mengajarkan kemampuan bertanam sayuran ke seluruh petani.
Mengajarkan cara bertanam bawang merah dan aneka sayuran ke petani-petani di luar pulau Jawa agar setiap kabupaten mandiri sayuran, ujar Hasanuddin.
Meski begitu, lanjutnya, kemandirian petani dan daerah dalam sektor hortikultura tidak hanya dipenuhi lewat produktivitas sayurnya. Namun, petani juga perlu mengembangkan faktor pendukung lainnya secara mandiri, seperti pestisida, klinik hortikultura, sistem perbenihan, dan pupuk organik.
Dari segi lahan, Hasanuddin mengatakan hortikultura tidak membutuhkan lahan yang luas, seperti tanaman pangan atau perkebunan. Meski begitu, Kementan tetap meminta jaminan ketersediaan lahan oleh pemerintah daerah.