Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEKNOLOGI KESEHATAN: 3 Kementerian Sepakat Kembangkan Sel Punca

Tiga kementerian dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan sepakat melakukan penandatangan kesepakatan bersama untuk pengembangan sel puca dan jaringan di Kantor Kementerian Kesehatan, Senin (13/10/2014).
Pengembangan teknologi dan pelayanan sel puca serta jaringan telah dimulai di Indonesia sejak 2008 di sejumlah rumah sakit di Indonesia.. /ANTARA
Pengembangan teknologi dan pelayanan sel puca serta jaringan telah dimulai di Indonesia sejak 2008 di sejumlah rumah sakit di Indonesia.. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga kementerian dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan sepakat melakukan penandatangan kesepakatan bersama untuk pengembangan sel puca dan jaringan di Kantor Kementerian Kesehatan, Senin (13/10/2014).

Tiga kementerian tersebut yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan BPOM, serta Komite Pengembangan sel punca dan jaringan Indonesia.

Menteri Kesehatan dr Nafsiah Mboi pada kesempatan itu mengatakan melalui penandatanganan kesepakatan bersama diharapkan pengembangan sel puca dapat terlaksana secara komprehensif dan mencakup semua aspek.

Aspek tersebut, menurut Nafsiah, mencakup penelitian, penerapan, pemanfaatan, pelayanan maupun pengawasan. Kesepakatan ini sebagai pembentukan korsorsium pengembangan sel puca dan jaringan melibatkan kementerian, akademisi, organisasi profesi dan dunia usaha.

"Kesekretariatan bersama dari konsorsium berkedudukan di Kemenkes yang tentunya akan mengambil langkah yang diperlukan untuk pembentukan konsorsium pertama," katanya.

Dia menekankan perhatian khusus perlu diberikan kepada pengembangan sumber daya manusia agar Indonesia mempunyai kemampuan dalam melakukan rekayasa sel puca yang dapat bermanfaat bagi pengobatan.

"Diperlukan peningkatan pengawasan peredaran sel puca berasal dari luar negeri yang telah direkayasa untuk digunakan dalam pengobatan di Indonesia," sebutnya.

Menurut dia, banyaknya informasi tentang sel puca yang didatangkan dari luar kemudian beredar di Indonesia harus diantisipasi karena belum tentu itu sesuai dengan ilmu pengobatan.

Selain itu, pihaknya mengapresiasi jajaran RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo dan PT Kalbe Farma yang mempelopori dimulainya pelayanan sel puca di Indonesia.

"Apresiasi diberikan kepada jajaran RSUD dr Sutomo dan RSUP Dr M Djamil yang memulai pelayanan pengobatan dengan memanfaaatkan teknologi rekayasa jaringan dan PT Prodia yang mempelopori bank darah dan talipusar Indonesia".

Pengembangan teknologi dan pelayanan sel puca serta jaringan telah dimulai di Indonesia sejak 2008 di sejumlah rumah sakit di Indonesia.

Pelayanan ini dapat membantu pengobatan berbagai penyakit degeneratif seperti Parkinson, Alzheimer, Stroke dan penyakit lain yang mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper