Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI ACEH:Pengembang Daerah Butuh Sokongan Investor Besar

Potensi pembangunan rumah hunian murah di Aceh dinilai DPD Real Estate Indonesia (REI) Aceh menggiurkan. Sayangnya, pengembang lokal masih terhambat modal dan membutuhkan sokongan investor besar untuk menangkap kesempatan tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com,  BANDA ACEH -- Potensi pembangunan rumah hunian murah di Aceh dinilai DPD Real Estate Indonesia (REI) Aceh menggiurkan. Sayangnya, pengembang lokal masih terhambat modal dan membutuhkan sokongan investor besar untuk menangkap kesempatan tersebut.

Ketua REI Aceh Zulfikar memproyeksikan pada tahun ini penjualan rumah masih akan didominasi rumah murah mencapai 60%, sementara sisanya 25% rumah harga menengah dan 15% rumah mewah.

Zulfikar memaparkan, berdasarkan data dari Pemprov Aceh, pada tahun ini kebutuhan rumah murah akan mencapai 170.000 unit. Kendati demikian, REI Aceh memperkirakan kebutuhan akan melewati 200.000 unit.

"Potensinya [rumah murah] sangat besar. Per tahun idealnya setiap kabupaten/kota dibangun 1.000 unit. Sayangnya, kami belum sanggup. Menggarap ratusan rumah per kabupaten/kota per tahun saja sudah bagus," ucap Zulfikar kepada Bisnis, Selasa (7/10/2014).

Selain itu, Zulfikar mencontohkan, pangsa pasar rumah murah yakni untuk rumah dinas PNS, polisi, dan TNI di Aceh sangat besar. Adapun, dari kebutuhan 16.000 unit rumah dinas, hingga saat ini pengembang lokal baru dapat memenuhi 30%.

Dia menjelaskan kendala utama pengembang lokal dalam menggarap potensi tersebut yakni kekurangan modal kerja. Dia menyebutkan harga rumah murah di Aceh dipatok Rp118 juta. Adapun, bahan material bangunan harus didatangkan dari Sumatra Utara. Per tahun, harga material bangunan meningkat 15%-20%

"Oleh karena itu, kami mengundang pengembang nasional untuk memulai investasi di Aceh. Potensinya sangat besar, lahan juga masih luas. Kami [REI Aceh] siap bekerja sama. Selain itu, kami juga meminta dukungan kepada Pemprov Aceh dan pemerintah kabupaten/kota," tambah Zulfikar.

Zulfikar memproyeksikan, pada tahun ini pengembang lokal mampu menjual 3.000 hingga 3.500 unit rumah seluruh tipe. Adapun, pada tahun lalu, penjualan mencapai 2.000 unit.

Berdasarkan catatan REI Aceh, selain Banda Aceh, tren pembangunan rumah murah juga telah menyebar di Aceh Besar, Bireuen, Sigli, Lhoksumawe, Aceh Utara, Langsa, Subulussalam, dan Meulaboh

"Saat ini Aceh telah melewati masa konflik, tsunami dan baru memulai masa pembangunan. Tidak ada kendala yang berarti lagi untuk berinvestasi di Aceh," pungkas Zulfikar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper