Bisnis.com, JAKARTA--Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menyepakati penguatan langkah-langkah koordinasi untuk memitigasi sumber-sumber kerentanan yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengungkapkan FKSSK tengah mencermati perkembangan ekonomi Indonesia, baik di perbankan, memperdalam pasar modal dan fiskal.
"FKSSK melihat ada beberapa potensi yang harus diantisipasi," ungkapnya, Senin (6/10/2014).
Chatib mengungkapkan, hal pertama adalah antisipasi fed fund rate yang mungkin lebih cepat dan lebih tinggi dari perkiraan awal dan sedikit banyak akan berpengaruh di pada sektor keuangan. Dia mengungkapkan akan memantau tekanan di pasar modalm surat utang negara (SUN) dan pasar modal.
Kedua, perlambatan ekonomi Tiongkok, Jepang serta Eropa mmaupun negara-negara berkembang serta pergerakan komoditas. Ketiga, memperhatikan pelemahan kurs nilai tukar rupiah, serta menjaga defisit transaksi berjalan.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan untuk menghadapi 2015, BI siap melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Kemenkeu.
"BI siap dengan bauran kebijakan moneter, makroprudential serta melakukan komunikasi dengan baik agar senantiasa terjaga," katanya.
Agus mengungkapkan keuangan domestik masih terjaga baik, dengan stabilitas yang memadai. Dia mengungkapkan walaupun ada perlambatan kredit industri perbankan, hal tersebut sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian domestik.
MITIGASI KRISIS: Ini Strategi Yang Disiapkan FKSSK
Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menyepakati penguatan langkah-langkah koordinasi untuk memitigasi sumber-sumber kerentanan yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Rachmad Subiyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 menit yang lalu