Pengembangan Pelabuhan Merak Mulai 2016

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan menargetkan pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, dimulai 2016.

Target tersebut sesuai dengan proses studi kelayakan dan disain pembangunan yang ditargetkan akan selesai pada tahun depan.

Plt. Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mengkaji terkait rencana pembangunan Merak.

Sementara waktu, pemerintah masih memiliki beberapa opsi terkait rencana tersebut yakni memperkuat pelabuhan eksisting, membangun pelabuhan yang menjadi satu kesatuan dengan pelabuhan yang ada atau menambah reklamasi di beberapa tempat.

"Tahun depan FS [feasibility study] dan desain setahun cukup lah. Mungkin 2016 bisa mulai. Bukan dialihkan, opsi kami memperkuat yang eksisting sekarang," katanya, Kamis (2/10).

Hingga saat ini, Merak baru memilliki lima dermaga yang beroperasi, adapun penambahan satu dermaga masih dalam proses.

Di sisi lain, tren pertumbuhan penumpang feri pada 5 tahun mendatang menunjukkan grafik yang terus meningkat hingga dua kali lipat.

Untuk itu, katanya, pemerintah merencanakan untuk mengembangkan pelabuhan Merak, bahkan tidak menutup kemungkinan akan dibangun pelabuhan penyeberangan berkapasitas 10 dermaga yang berdekatan dengan Merak.

"Kalau Merak enggak mampu bagaimana, apa ada yang komplement. Tapi intinya untuk jawab kebutuhan tadi."

Dalam catatan Bisnis.com, langkah Kemenhub ini merupakan tindak lanjut usulan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung yang menginginkan pelabuhan Merak direlokasi karena dianggap terlalu sempit.

Merak dianggap sudah tidak layak, lantaran sempit dan area parkir tidak mampu menampung kendaraan dalam jumlah banyak.

Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (Gapasdap) pun memprotes keras rencana relokasi Merak tersebut.

Pengusaha khawatir, relokasi Merak juga akan berdampak pada merosotnya animo masyarakat menggunakan transportasi penyebrangan feri.

Pengusaha menilai, lokasi Merak saat ini cukup strategis.

Dari kondisi alam, gelombang ombak di Merak tidak besar karena terhalang pulau, sedangkan konektivitas antarmoda seperti bus dan kereta api juga sudah cukup untuk menunjang mobilisasi penumpang dari dan menuju Merak.