Bisnis.com, PEKANBARU--Peluang dan kebutuhan tenaga ahli di industri bubur kertas (pulp) dan kertas nasional terbuka lebar mengingat masih belum terpenuhi dari lembaga pendidikan yang ada.
"Dengan kebutuhan sekitar 400 orang per tahun diharapkan industri ini dapat menarik minat publik untuk menjadi tenaga kerja profesional di sektor pulp dan kertas," kata Direktur Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Soeprapto, seperti dikutip Antara, Selasa (30/9).
Menurut dia Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan sektor ini dengan menarik investor untuk mengembangkan pusat pelatihan pulp dan kertas.
Dia menjelaskan ATPK setiap tahun rata-rata mampu menghasilkan 60 orang lulusan yang siap kerja di industri pulp dan kertas. Untuk meningkatkatkan ketersediaan jumlah tenaga ahli, ia berharap ada investor yang mau mengembangkan Pusat Pelatihan tenaga ahli ini untuk memenuhi kebutuhan industri.
Sebagai salah satu produk ekspor unggulan, ia mengatakan industri pulp dan kertas harus didukung oleh pemerintah agar bisa berjaya pada pasar bebas persaingan global. Selain itu, ia menilai sektor industri itu mampu menyerap banyak tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga mampu menjawab masalah pengangguran di Indonesia.
"Saya yakin sektor industri pulp dan kertas masih memiliki prospek yang bagus," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengataan pihaknya berkomitmen untuk membantu menciptakan tenaga-tenaga ahli di industri tersebut dengan secara rutin memberikan beasiswa.
"Kami telah memberikan beasiswa kepada 102 mahasiswa yang sebagian besar telah bekerja di perusahaan. Perusahaan menilai lulusan tenaga ahli dari ATPK telah menunjukkan prestasi bagus dan sangat mendukung kinerja perusahaan," katanya.
Menurut dia, ketersediaan tenaga ahli dari dalam negeri merupakan suatu keharusan agar Indonesia bisa merajai industri pulp dan kertas dunia. Apalagi, perusahaan-perusahaan nasional terus melakukan ekspansi bisnis ke Asia-Pasifik, Australia dan Tiongkok.
"Perusahaan akan terus mengirimkan penerima beasiswa untuk dilatih di ATPK guna memenuhi kebutuhan tenaga ahli. Tahun 2014 ini kami sudah mengirim 20 mahasiswa," ujar Kusnan.
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan kertas Indonesia (APKI) Misbahul Huda, mengatakan Indonesia harus siap untuk menghadapi persaingan berat saat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Free Trade Agreement (FTA) pada tahun depan.
Meski begitu, ia mengaku optimis tenaga ahli yang dihasilkan dari ATPK mampu untuk menghadapi persaingan tersebut.
"Lulusan ATPK akan mudah mendapatkan tempat untuk mengembangkan karir di industri pulp dan Kertas, apalagi Indonesia masuk peringkat sembulan dunia untuk industri ini," katanya
Industri Pulp Kekurangan Tenaga Kerja
Peluang dan kebutuhan tenaga ahli di industri bubur kertas (pulp) dan kertas nasional terbuka lebar mengingat masih belum terpenuhi dari lembaga pendidikan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium