Bisnis.com, MALANG--Pembebasan lahan untuk kawasan yang masuk area untuk pembangunan jalan tol Malang-Pandaan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai dilakukan dengan harga seperti yang diharapkan oleh pemerintah daerah (pemda).
Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Abdul Malik, mengatakan pembebasan lahan yang saat ini sedang dilakukan di wilayah kecamatan Lawang kabupaten Malang sudah berjalan dengan baik.
“Artinya warga mau menerima harga pembebasan lahan yang ditawarkan pemerintah yakni Rp200.000-Rp300.000 per meter,” kata Abdul Malik, Senin (29/9/2014).
Sebelumnya, warga ngotot dan sempat bertahan dengan harga yang diminta sebesar Rp2 juta hingga Rp3 juta per meter. Namun harga yang diminta tersebut tidak diterima oleh pemerintah karena dinilai terlalu tinggi.
Akhirnya setelah melalui proses negoisasi, harga Rp200.000-Rp300.000 yang ditawarkan diterima oleh warga. Sehingga proses pembebasan lahan untuk jalan tol yang masuk di wilayah kecamatan Lawang mulai dilakukan.
“Untuk berapa nilai dan luasnya, saya masih belum menerima angka pasti. Namun yang jelas saat ini saya banyak menerima pengajuan tanda tangan untuk pembebasan lahan jalan tol yang ada di Lawang,” jelas dia.
Menurutnya jika pembangunan tol Malang-Pandaan terealisasi maka wilayah khususnya di wilayah Malang Raya (kota/kabupaten Malang dan kota Batu) akan terkena imbas yang positif.
Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Malang, David Santoso, mengatakan pembangunan proyek infrastruktur jalan tol dan jalan lingkar Lawang-kota Batu akan menjadikan kawasan kabupaten Malang bagian utara yakni Pakis, Karangploso, Singosari, dan Lawang akan semakin terbuka aksesnya serta terintegrasi dengan bandara Abdulrahman (Abd) Saleh yang berada di kecamatan Pakis.
“Wilayah Malang utara bakal menjadi sedemikian strategis. Langkah pemkab yang membangun Museum Purbakala di kawasan Singosari juga akan meneguhkan potensi pariwisata di kabupaten Malang yang kaya akan situs sejarah,” tandasnya.
