Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

HOLDING BUMN PERKEBUNAN: Langkah Pertama Konsolidasi Cari Persoalan Utama

PT Perkebunan Nusantara III Persero menyatakan langkah pertama yang akan dilakukan bersama 14 BUMN Perkebunan yang dilebur adalah konsolidasi untuk menetapkan prioritas utama ke depan.
Irene Agustine
Irene Agustine - Bisnis.com 25 September 2014  |  23:36 WIB
HOLDING BUMN PERKEBUNAN: Langkah Pertama Konsolidasi Cari Persoalan Utama
Petani Tebu Rakyat - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara III Persero menyatakan langkah pertama yang akan dilakukan bersama 14 BUMN Perkebunan yang dilebur adalah konsolidasi untuk menetapkan prioritas utama ke depan.

Direktur Keuangan PTPN III Erwan Pelawi mengatakan selaku induk Holding BUMN perkebunan, perusahaannya tengah mempersiapkan diri untuk membentuk kesatuan yang kuat dengan memperhatikan kenaikan nilai tambah.

“Pertama adalah konsolidasi dulu, persoalan di PTPN ini apa. Prioritas apa yang harus dilakukan sehingga terbentuk efisiensi saat bekerja. Haruslah tercipta nilai tambah dibandingkan PTPN sendiri-sendiri” katanya di Jakarta, (25/9/2014).

Dengan penggabungan tersebut, Erwan mengatakan akan ada penguasaan pasar yang lebih besar sehingga tercipta efisiensi dan bargaining position yang lebih tinggi kepada para pembeli.

Dia mencontohkan, jumlah produksi kelapa sawit yang dapat dicapai PTPN III berkisar 450.000-500.000 ton per tahun. Dengan adanya holding tersebut, dia mengatakan hasil produksi tentu lebih besar lagi.

“Apalagi banyak sekali tanamannya, tidak hanya kelapa sawit tapi juga teh, kopi, karet. Dengan holding ini tentu akan lebih besar lagi,” tuturnya.

Menurut Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun peleburan BUMN Perkebunan memberikan keunggulan karena asset dan sumber daya menjadi lebih besar, sehingga diharapkan dapat mengendalikan pasar komoditas dunia, khususnya kelapa sawit.

Dia membandingkan dengan perkebunan kelapa sawit Malaysia yang juga dilakukan peleburan antara perusahaan Gatri, Golden Globe dan Saint Derby. Dengan menjadi kesatuan, Derom mengatakan Malaysia memliki perkebunan kelapa Sawit yang kuat.

“Luas perkebunan kelapa sawit Malaysia menjadi 600.000 hektar dengan total produksi 8% dari total produksi dunia. Dengan demikian, kita juga bisa punya kemampuan mengendalikan pasar dan memberikan warna terhadap produk baru pada persaingan industri itu,” jelas Derom.

Menurut Ketua Umum Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia (Maksi) Darmono peleburan BUMN Perkebunan akan membuat persebaran kebun BUMN yang selama ini tersebar tak beraturan, menjadi lebih terkelola dan terarah.

“Tapi kendalanya tetap di logistic dan manajemen, karena sebelumnya kan tersebar dimana-mana,” katanya.

Darmono menduga aka nada masa transisi yang cukup lama untuk melihat hasil nyata Holding BUMN Perkebunan dengan kenaikan pendapatan yang diharapkan.

“Kalau saya duga ini transisi akan memakan waktu yang lama, ini kan baru saja dibentuk. Akan banyak pembelajaran, mungkin bisa kita ukur dalam 5 tahun kedepan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ptpn iii
Editor : Sepudin Zuhri

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top