Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bibit Tak Berkualitas, Produksi Sawit petani Di Bawah Standar

Buruknya kualitas bibit kelapa sawit membuat produksi tandan buah segar yang dihasilkan kebun petani swadaya di bawah jumlah produksi ideal setiap hektarnya.
Tandan buah segar/Bisnis.com
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU--Buruknya kualitas bibit kelapa sawit membuat produksi tandan buah segar yang dihasilkan kebun petani swadaya di bawah jumlah produksi ideal setiap hektarnya.

Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, buruknya bibit yang digunakan, membuat produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dihasilkan petani swadaya saat ini hanya 700 kilogram per bulan.

Padahal, idealnya petani dapat menghasilkan TBS hingga 3 ton per bulan.Kami terus mengimbau petani untuk menggunakan bibit yang berkualitas untuk meningkatkan produksi, katanya di Pekanbaru, Rabu (17/9).

Zulher menuturkan penggunaan bibit kelapa sawit yang tidak berkualitas itu juga menyebabkan TBS yang dihasilkan di bawah standar yang diinginkan perusahaan kelapa sawit.

Akibatnya, perusahaan membeli hasil produksi petani swadaya di bawah harga yang telah ditetapkan.

Menurutnya, rendahnya harga pembelian TBS yang diterima petani swadaya juga disebabkan oleh perantara pembeli pengumpul yang mengambil keuntungan.

Petani yang tidak memiliki sertifikat bibit berkualitas dari pemerintah daerah tidak dapat menjualnya langsung ke perusahaan kelapa sawit, dan terpaksa menjualnya kepada pembeli pengumpul.

Petani swadaya dapat membuat kelompok tani untuk menjual TBS-nya ke perusahaan kelapa sawit langsung.

Dengan begitu, petani akan memperoleh tambahan nilai jual dibandingkan dengan menjualnya ke pembeli pengumpul, ujarnya.

Harga TBS kelapa sawit Riau usia 10 tahun ke atas periode 17-23 September 2014 ditetapkan Rp1.553,34 per kilogram.

Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga TBS kelapa sawit di Sumatra Selatan senilai Rp1.496 per kilogram, dan Jambi seharga Rp1.459 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper