Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asita Jabar Travel Fair 2014 Targetkan Rp6 Miliar

Association of The Indonesia Tours and Travels Agencies (Asita) Jabar menargetkan nilai transaksi hingga diatas Rp 6 miliar untuk Asita Jabar Travel Fair 2014 yang diselenggarakan di Trans Studio Mal, pada 12-14 September 2014.

Bisnis.com, BANDUNG -- Association of The Indonesia Tours and Travels Agencies (Asita) Jabar menargetkan nilai transaksi hingga diatas Rp 6 miliar untuk Asita Jabar Travel Fair 2014 yang diselenggarakan di Trans Studio Mal, pada 12-14 September 2014.

Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansjah mengungkapkan pada Asita Jabar Travel Fair 2014 ini terdapat 25 pelaku usaha travel yang menawarkan berbagai paket perjalanan dengan target konsumen menengah ke atas.

"Kami optimis untuk mencapai target tersebut, terlebih pada pembukaan setengah hari saja sudah tercatat nilai transaksi Rp250 juta,"  katanya, Jumat (12/9/2014).

Pada Asita Travel Fair ini, Budi mengungkapkan pihaknya ingin lebih  mendekatkan produk yang ada pada pelaku travel agent di Jabar kepada konsumen. Menurutnya, beberapa pengguna dinilai masih ada yang kurang paham dengan paket-paket yang ditawarkan biro travel.

Tidak hanya itu, pada Asita Jabar Travel Fair ini pihaknya juga berusaha membantu pemerintah untuk mendorong wisatawan masuk ke Jabar.

"Bagaimanapun juga Asita merupakan mitra dari banyak pihak seperti pemerintah daerah yang secara tidak langsung harus mendorong tingkat atau jumlah wisatawan yang masuk ke Jabar.

Menurutnya, Jabar merupakan salah satu destinasi pariwisata andalan di Indonesia yang mana bahkan mengalahkan Bali, Jogja, dan Mataram.

Namun, memang harus ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti infrastruktur yang memadai sehingga tidak mengecewakan wisatawan.

Pada kesempatan lain, Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jabar menilai pemerintah dan lembaga terkait harus meningkatkan jumlah wisatawan yang masuk khususnya ke Kota Bandung dengan berbagai program.

Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar mengungkapkan pihaknya mengkhawatirkan para wisatawan yang enggan datang kembali ke Bandung karena kondisi kota yang semakin padat sehingga menimbulkan kemacetan.

"Kami mengkhawatirkan wisatawan Malaysia yang kecewa dan memilih negara lain seperti Vietnam. Begitu pula dengan wisatawan China yang mengenal Indonesia dengan image Bali. Badan promosi pariwisata, pemerintah, serta semua pihak terkait tentu harus mendorong tingkat wisatawan ini," katanya.

Hal ini menurutnya harus dilakukan juga seiring dengan terus bertambahnya jumlah kamar hotel di Kota Bandung, sementara sebaliknya jumlah wisatawan yang masuk tidak pernah bertambah.

Tidak hanya itu, para pelaku hotel sendiri juga diharapkan berlomba untuk memberikan pelayanan yang bagus, karena sulit untuk menaikan tarif kamar dengan persaingan yang semakin ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ria Indhryani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper