Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Industri Barang Modal Tumbuh Double Digit

Pebisnis memproyeksikan industri barang modal pada tahun depan berpeluang tumbuh double digit minimal 10%. Target ini tercapai asalkan ada dorongan kuat dari pemerintah terkait pewajiban penggunaan produk lokal.nn

Bisnis.com, JAKARTA — Pebisnis memproyeksikan industri barang modal pada tahun depan berpeluang tumbuh double digit minimal 10%. Target ini tercapai asalkan ada dorongan kuat dari pemerintah terkait pewajiban penggunaan produk lokal.

Ketua Umum Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA) Dasep Ahmadi mengatakan potensi pertumbuhan pada tahun ini berkisar 8%. Total kebutuhan barang modal yang dipenuhi dari dalam negeri kini baru sekitar 20%. 

"Kalau ada regulasi yang lebih menguntungkan dan kondusif bisa lebih besar lagi pertumbuhan tahun depan," katanya ditemui usai pembukaan Pameran Produk Industri Permesinan dan Alat Transportasi, di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Daya saing barang modal buatan lokal bisa dibilang tertinggal dibandingkan produk impor. Selain masalah permodalan, industri barang modal domestik juga sulit bersaing dari sisi kemajuan teknologi. 

Pertumbuhan industri barang modal tergantung kehadiran penanaman modal. Sekalipun masuk investasi baru tetapi lajunya tak secepat peningkatan kebutuhan di lapangan. Apalagi perputaran bisnis barang modal tidak secepat barang konsumsi.

"Orang beli barang modal kan hanya sekian tahun sekali, jadi peluang pertumbuhan industri ini lebih berupa subtitusi impor saja," ucap Dasep.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini impor barang modal dan bahan baku/penolong menyusut sebesar 10% dan 6,2% (year-on-year). Berdasarkan persentase ini impor barang modal US$17 miliar, sedangkan bahan baku US$80 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper