Bisnis.com, JAKARTA– Bank Indonesia diprediksi tidak akan mengubah besaran suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada rapat dewan gubernur yang digelar September 2014.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah nyaris tidak bereaksi setelah perdagangan dan inflasi pengumuman data kemarin. Meskipun datanya cenderung positif, rupiah melemah seiring dengan mata uang emerging market lainnya.
Di sisi lain, dia menambahkan, imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun masih terombang-ambing di kisaran 8,2%-8,3%, tanpa ada indikasi turut menurunkan tingkat inflasi.
“Kami memperkirakan BI Rate bertahan di angka 7,5% pada pertemuan berikutnya,” ujar Rangga melalui hasil riset yang diterima Bisnis, Selasa (2/9/2014).
Berdasarkan jadwal yang tercantum di situ resmi Bank Indonesia, rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia berikutnya itu akan digelar pada 11 September 2014.
Sementara itu, pada akhir perdagangan Senin (1/9/2014), pasca rilis data indikator ekonomi dari Badan Pusat Statistik (BPS), rupiah ditutup terkoreksi 0,22% ke level Rp11.716 per dolar AS.