Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Fasilitasi Pengolahan Mineral Tanah Jarang

Mineral tanah jarang sebagai bahan baku industri teknologi tinggi saat ini belum termanfaatkan karena terbatasnya kemampuan Indonesia untuk memisahkannya dari mineral logam induknya.
Mineral tanah jarang/Bisnis.
Mineral tanah jarang/Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA--Mineral tanah jarang sebagai  bahan baku industri teknologi tinggi  saat ini belum termanfaatkan karena terbatasnya kemampuan Indonesia untuk memisahkannya dari mineral logam induknya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, R Sukhyar mengatakan beberapa perusahaan sudah mengajukan pada kami mengenai izin pengelohan dan pemurnian logam tanah jarang. logam tanah jarang banyak terdapat di Bangka Belitung.

“Permasalahannya adalah itukan sudah dipetak-petak, sekarang kalau dia mau membangun pengolahan dan pemurnian maka dia harus bekerjasama dan itu yang akan kami fasilitasi saat ini”,  ujarnya seperti dilansir laman Setkab, Selasa (2/9/2014

Dalam Pertemuan 4th ASEAN Ministerial Meeting on Mineral (AMMIN) And Associated Meetings di Bali November tahun lalu, pemerintah menawarkan kerjasama pemanfaatan mineral logam tanah jarang kepada negara - negara ASEAN Plus (ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan).

Mineral tanah jarang yang banyak ditemukan di Indonesia adalah bijih Timah dengan mineral ikutan Monazite, Xenotime, Zircon dan Ilmenite,  bijih Tembaga dengan mineral ikutan Anode Slime, Pasir Besi, bijih Emas dan bijih Bauksit.

Indonesia merupakan produser timah nomor dua dan eksportir nomor satu didunia, saat timah diproses melalui pembakaran terdapat tin slek sebagai sisa pembakaran yang mengandung unsur-unsur tanah jarang sebesar 8%.

Masalah yang timbul kemudian, Indonesia belum mampu memisahkan  sehingga Indonesia meminta negara lain untuk membantu mengekstrak Mineral Tanah jarang (rare earth). Rare earth sangat penting untuk industry telekomunikasi, dan produk teknologi tinggi lainnya, kita punya resourcesnya namun kita tidak mampu mengextract dan mengolahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper