Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN: Mekanisme PPH Solusi Cegah Konflik Agraria

Direktur Eksekutif Epistema Myrna Safitri mengatakan pelaksanaan mekanisme Pengakuan dan Pembuktian Hak (PPH) sangat penting untuk mencegah peningkatan konflik agraria akibat percepatan pengukuhan kawasan hutan.
Yanuarius Viodeogo
Yanuarius Viodeogo - Bisnis.com 27 Agustus 2014  |  20:26 WIB
PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN: Mekanisme PPH Solusi Cegah Konflik Agraria

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Epistema Myrna Safitri mengatakan pelaksanaan mekanisme Pengakuan dan Pembuktian Hak (PPH) sangat penting untuk mencegah peningkatan konflik agraria akibat percepatan pengukuhan kawasan hutan.

"Penetapan kawasan hutan tanpa penanganan klaim masyarakat yang baik hanya berujung ketidakadilan," kata Myrna, Rabu (27/8/2014).

Menurutnya, PPH yang dijalankan atas dasar terpenuhinya prasyarat sosial, teknis dan hukum yang baik memungkinkan masyarakat hukum adat dan pihak ketiga lain mengajukan klaim atas lahan yang dijadikan kawasan hutan.

Direktur Pengukuhan, Penatagunaan, dan Tenurial Kawasan Hutan Kementerian Kehutanan Muhammad Said mengatakan program pengukuhan kawasan hutan dilakukan untuk memberikan kepastian hukum atas kawasan hutan.

"Pengukuhan kawasan hutan juga memberikan kepastian hak atas tanah bagi masyarakat yang berada di dalam atau sekitar kawasan hutan," kata Muhammad Said.

Menurutnya, semua hak masyarakat dalam hutan harus dihormati.

Pembuktian keabsahan dalam rangka penegasan atau pengakuan haknya harus dilakukan oleh instansi yang berwenang dengan melibatkan para pihak yang berkompeten di bidang pertanahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hutan konflik agraria Pengukuhan Kawasan Hutan
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top