Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT UKM: Penyaluran Belum Sampai 20%

Penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di industri perbankan hampir menyentuh 20% dari seluruh outstanding kredit perbankan di Tanah Air.
Penaluran kredit UMKM belum mencapai 20%/Antara
Penaluran kredit UMKM belum mencapai 20%/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di industri perbankan hampir menyentuh 20% dari seluruh outstanding kredit perbankan di Tanah Air.

Porsi UMKM hampir menyentuh 20% di industri perbankan, akan tetapi belum seluruh industri perbankan memberikan perhatian yang sama untuk sektor tersebut.

KREDIT UMKM JADI PRIMADONA

Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (RpTriliun)

UraianJuni 2012Juni 2013Juni 2014
Mikro100,2108,85130,8
Kecil162,7174,82194,53
Menengah243,28300,06325,93
Total506,9583,74651,28

Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Eni V. Panggabean  mengatakan porsi UMKM hingga Juni 2014,  mencapai 19%, dengan pertumbuhan 15% secara year on year. "Memang ada yang gesit, tetapi belum seluruh bank," ungkapnya baru-baru.

Padahal peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank untuk menyalurakn kredit UMKM dari  20% total kredit,  akan tetapi pasar UMKM masih dimasuki oleh bank-bank tertentu. Eni menambahkan sektor yang masih diminati adalah perdagangan,  sedangkan yang agak  lesu adalah sektor pertambangan.

Senior Vice President Micro Business Development Group Bank Mandiri Agus Haryoto Widodo mengungkapkan target penyaluran kredit mikro hingga akhir tahun ini berkisar Rp35 triliun hingga Rp37 triliun.

Agus mengungkapkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bisa berkisar double digit yakni sekitar 11%, meski mencatatkan biaya operasional yang lebih besar dibanding sektor lain, tetapi potensi di sektor UMKM tergolong bagus.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah  (non performing loan/NPL) kredit mikro Bank Mandiri mencapai 3,3%. "Peningkatan NPL bisa disebabkan libur, karena pedagang mungkin masih libur," ungkapnya.

Agus menuturkan NPL perseroan cenderung terkendali, meski mengalami kenaikan. Pada Juni 2014, total kredit  mikro Bank Mandiri mencapai Rp30,9 triliun, tumbuh 29,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga Juni 2014, porsi kredit mikro Bank Mandiri masih berkisar 7,19% dari outstanding fungsi intermediasi Bank Mandiri. Adapun total kredit perseroan pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp430,3 triliun.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh  Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menetapkan rasio kredit terhadap UMKM minimal 20% dari total kredit yang dilakukan bertahap.

Dalam beleid tersebut, bank diwajibkan untuk menyalurkan kredit 5% kepada sektor UMKM dari seluruh porsi kredit. Lalu pada 2016, 2017, dan 2018 penyaluran kredit ke sektor UMKM harus dinaikan bertahap, masing-masing menjadi 10%, 15% dan 20%.

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga Juni 2014 mencapai Rp132,1 triliun, tumbuh 8,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan NPL kredit UMKM di BRI cukup terjaga  yakni mencapai 1,41%. Menurutnya penyaluran kredit BRI saat ini masih didominasi dari sektor UMKM. Meskipun begitu dia tidak menampik pertumbuhan kredit BRI tahun ini tetap mengacu pada arahan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan

Sebelumnya, Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB OJK Lucky F.A Hadibrata mengungkapkan kondisi NPL perbankan masih terkendali. Dia menampik kenaikan NPL itu semata-mata terjadi karena kenaikan suku bunga kredit.

Untuk mengantisipasi NPL tersebut, Lucky menambahkan saat ini sejumlah bank sudah melakukan recovery atas NPL UMKM mereka yang semakin tinggi. Menurutnya, perlu ada upaya pencegahan agar NPL tidak naik lagi dan OJK juga akan melakukan supervisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper