Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Kendal Kembangkan Batik

Pemkab Kendal mendorong industri kecil menengah (IKM) untuk memproduksi batik khas Kendal, guna memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Bisnis.com,KENDAL — Pemkab Kendal mendorong industri kecil menengah (IKM) untuk memproduksi batik khas Kendal, guna memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kendal Purwantari mengatakan produksi batik yang dikembangkan pelaku IKM kini mulai merambah setiap kecamatan di wilayah ini.

Menurutnya, batik yang sebelumnya kurang familiar di kalangan masyarakat Kendal terbantu adanya sosialisasi dari Pemkab.

“Kami kenalkan melalui pertemuan atau pelatihan yang bekerjasama dengan dinas terkait. Tujuan kami hanya untuk memajukan perekonomian masyarakat,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (19/8/2014).

Purwantari memaparkan masyarakat yang kebanyakan didominasi kaum perempuan mayoritas tidak memiliki aktivitas rutin. Oleh karena itu, Pemkab Kendal melihat kondisi itu dengan mengadakan beberapa pelatihan yang menunjang kreativitas membatik.

Tidak hanya itu, Pemkab turut memfasilitasi adanya pelatihan pengolahan limbah malam batik untuk pelaku IKM. Penerapan konsep produksi bersih pada proses pembatikan, kata Purwantari, dapat dilakukan dengan lima prinsip pokok yang terdiri dari rethink, reuse, reduction, recovery dan recycle yang pada dasarnya menekankan pada penggunaan bahan baku secara efisien, meminimalisasi limbah industri dan menggunakan kembali limbah batik yang telah diolah.

“Hal inilah yang diharapkan dapat diserap dan diterapkan oleh para peserta pelatihan, serta menularkan ilmu kepada IKM lain agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.

Bupati Kendal Widya Kendal Susanti memaparkan awalnya tidak percaya di Kendal tidak ada produksi batik. Sekitar 2002, pihaknya melakukan penelusuran dan menemukan sebuah desa yang dahulu sebagai pusat produksi batik di Kendal. “Kendal ini dulu termasuk wilayah kerajaan, masak enggak ada batik. Saya penasaran, akhirnya saya telusuri ketemu ahli warisnya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper