Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta International Container Terminal (JICT) berhasil mencatat produktivitas bongkar muat peti kemas internasional tertinggi dengan menghasilkan 192 gerakan per jam (move per hour) saat melayani bongkar muat MV Northern Genius yang sandar di Terminal 1 JICT hari ini, Senin (4/8/2014).
Presiden Direktur PT.JICT Albert Pang mengatakan dengan pencapaian produktivitas tersebut, JICT kembali memecahkan rekor produktivitas nasional untuk pelayanan kapal yang sandar di terminal petikemas terbesar di Indoneaia tersebut.
Dia mengatakan, berdasarkan data operations JICT, kapal MV Northern Genius yang sandar di Terminal 1 JICT menghasilkan 192 gerakan per jam. Produktivitas tertinggi kedua tercatat sebanyak 184 gerakan per jam saat melayani MV.MOL Dawn pada Desember 2013.
"Produktivitas bongkar muat peti kemas tersebut merupakan yang terbesar selama JICT berdiri sejak 1999," ujarnya, hari ini, Senin (4/8/2014). Dia mengatakan rekor ini memperlihatkan kinerja terminal merupakan hal utama bagi perusahaan.
"Seluruh staf yang bertugas saat masa libur Lebaran telah menunjukkan performa yang terbaik, bahkan melebihi harapan. JICT selama ini beroperasi selama 24 jam 7 hari dan telah menjadi terminal petikemas pilihan di Indonesia. Tentu kami berusaha keras menjaga kepercayaan ini,"paparnya.
Albert mengatakan, keberhasilan pencapaian pelayanan ini tidak lepas dari komitmen perusahaan dan kerja keras karyawan untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa JICT dan perkembangan perekonomian Indonesia.
Sejak mendapat penghargaan dari INSA sebagai Terminal Petikemas Tebesar dan terefisien di Indonesia pada 2013, JICT terus berupaya mengembangan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan demi kepuasan pelanggan.
Salah satunya, kata Albert, adalah diluncurkannya JICT Online Payment and Billing System (Jobpays) yakni sistem pelayanan online yang terintegrasi dengan instansi pelabuhan terkait lainnya seperti Bank, Otoritas pelabuhan dan Bea Cukai.
Albert optimistis dengan memberikan pelayanan prima, pengelolaan pelabuhan di Indonesia selalu siap bersaing dengan pelabuhan kelas dunia lainnya.
Saat ini, pengelolaan JICT merupakan perusahaan gabungan kepemilikan antara Pelindo II/IPC dengan Hutchison Port Holdings (HPH).
"JICT berperan strategis sebagai penopang industri Jawa Barat dengan melayani kegiatan ocean going atau perdagangan international," ujar Albert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
