Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBATASAN SOLAR: Diyakini Tak Picu Inflasi

Pembatasan BBM bersubsidi diyakini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap inflasi. Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan kebijakan ini hanya untuk mengamankan kuota BBM bersubsidi yang dipangkas menjadi 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kln
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Pembatasan waktu penjualan solar diyakini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap inflasi.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan kebijakan ini hanya untuk mengamankan kuota BBM bersubsidi yang dipangkas menjadi 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kl. Efeknya diyakini tidak akan membuat harga barang naik dan mengerek inflasi.

"Enggak (akan berpengaruh). Itu kan hanya untuk mengamankan APBN saja, ini efeknya hanya menyebabkan penghematan yang jumlahnya tidak seberapa. Kalau seandainya yang diambil adalah kenaikan harga BBM, tentu akan diikuti kenaikan harga-harga lain," kata Chairul saat ditemui, Senin (4/8/2014).

Sebelumnya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memisahkan waktu penjualan solar bersubsidi dan nonsubsidi di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali. Solar bersubdisi hanya dijual pada pukul 08.00-18.00. Adapun, harga solar bersubsidi adalah Rp5.500 per liter sedangkan solar nonsubsidi dipatok pada Rp12.800 per liter.

Senada, Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia I Kadek Dian Sutrisna Artha menilai pembatasan ini takkan berpengaruh besar terhadap inflasi.

"Kalau dibandingkan dengan kenaikan harga, dampak inflasinya lebih rendah, tidak akan terlalu signifikan," katanya.

Menurutnya yang paling terdampak adalah sektor transportasi yang konsumsi BBM-nya mencapai 30% dari keseluruhan biaya operasionalnya. Sektor lain, seperti industri, tak akan terlalu terpengaruh karena bahan bakar persentasenya kecil terhadap total biaya produksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper