Bisnis.com, JAKARTA—Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo menuturkan kondisi necara perdagangan Januari—Mei 2014 dan musti terus diperbaiki.
Agus mengungkapkan ke depannya ekspor barang non migas tergolong cukup baik, karena selama ini tertekan karena defisit di neraca migas, akan tetapi dengan pengumuman renegosiasi pemerintah, maka membantu neraca perdagangan dan transaksi berjalan.
“Perbaikan indikator ekonomi membuat fundamental ekonomi menjadi baik,” ungkapnya, Senin (4/8/2014).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan neraca perdagangan Indonesia (NPI) pada Juni 2014 mengalami defisit sebesar US$0,3 miliar.
Defisit NPI Juni 2014 tersebut disebabkan oleh defisitnya sektor minyak dan gas (migas) sebesar US$0,6 miliar meskipun sektor non migas mengalami surplus US$0,3 miliar.
Dari data yang dirilis BPS, ekspor Indonesia Juni 2014 tercapai senilai US$15,42 miliar atau naik 4% dibandingkan dengan ekspor Mei 2014. Adapun jika dibandingkan dengan Juni 2013, angka tersebut naik 4,45% secara year on year.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2014 mencapai US$88,83 miliar atau menurun 2,46% dari periode yang sama tahun lalu. (nsi)