Bisnis.com, BANDUNG--Corporate Communication Director Aqua Grup Troy Pantouw menyatakan perseroannya telah berusaha sebaik mungkin mengambil langkah antisipatif atas kelangkaan air galon seperti yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Troy menjelaskan produksi di pabrik membutuhkan botol kosong yang kembali dari konsumen dengan segera, tetapi pengembalian botol kosong ini juga melalui beberapa mata rantai.
“Kelangkaan produk yang sempat terjadi pada periode Lebaran sebelumnya dan ketersediaan produk yang masih belum normal hingga saat ini disebabkan pengisian kembali produk di pasaran cukup membutuhkan waktu,” paparnya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (31/7/2014).
Selain itu, dia mengakui selama periode lebaran yang lalu, adanya pembatasan transportasi jalan raya, terutama untuk wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bogor, berdampak terhadap distribusi produk Aqua di pasaran.
Berdasarkan catatan Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), keperluan air minum kemasan untuk Lebaran pada Juli ini totalnya mencapai 1,7 miliar liter dengan alokasi 42% untuk kebutuhan daerah Jabodetabek dan Serang.
“Biasanya saat kondisi [saat Lebaran] seperti itu, dimanfaatkan oleh retail-retail yang menjual air kemasan untuk meningkatkan harga jual air begitu pulang mudik,” sebut Ketua Umum Aspadin Hendro Baruno.
Menurut dia, di luar daerah Jabodetabek, Serang, dan Bandung, seperti untuk daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pasokan diperkirakan akan tetap aman. “Jadi saran saya bagi konsumen yang akan kembali ke Jakarta untuk membawa air kemasan dari daaerahnya sebagai persediaan.”
