Bisnis.com, MALANG--Kian mendekati Lebaran, PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk, pemilik jaringan ritel Alfamart, menambah stok barangnya sebesar 40% dibandingkan hari biasa.
Nurcahyo Rahutomo, Branch Manager PT SAT Tbk Malang, mengatakan penambahan stok tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk Lebaran yang cenderung meningkat utamanya mulai H-7 Lebaran.
“Pada awal-awal Ramadan, belum ada kenaikan yang signifikan. Konsumsi cenderung melonjak mulai H-7. Karena itu hampir disebagian gerai Alfamart yang ada stok barangnya ditambah hingga 40%,” kata Nurcahyo, Rabu (23/7/2014).
Menurutnya, peningkatan stok tersebut mengacu pada penjualan selama bulan puasa hingga Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya yang cenderung mengalami peningkatan.
Dan puncak dari peak season tersebut juga ditandai dengan meningkatnya penjualan hingga dua tiga kali lipat dibanding waktu normal. Kenaikan penjualan terutama terjadi di outlet Alfamart yang ada di pinggiran. Sementara kalau untuk outlet yang di ada perkotaan kenaikan penjualan rata-rata sebesar 25% sampai 30%.
“Mayoritas penambahan stok adalah untuk kebutuhan biskuit dan sirup yang banyak dikonsumsi untuk Lebaran,” jelasnya.
Peningkatan penjualan terjadi pada awal puasa yakni sekitar 10%-15%. Barang-barang yang paling laku saat bulan puasa terutama kebutuhan memasak seperti karah santan, kacang hijau, sarden, indomie, kecap, dan lain-lain.
Konsumen sengaja mempersiapkan buka puasa dan sahur dengan masakan yang lebih spesial jika dibandingkan pada hari biasa. Sehingga produk yang berkaitan dengan masakan paling laris penjualannya.
Baru setelah memasuki minggu kedua Ramadan, giliran penjualan snack, biskuit, dan sirup yang mengalami lonjakan atau booming penjualannya. Penjualan biskuit maupun sirup cenderung naik, karena disamping masyarakat, pembeli juga berasal dari trader yang sengaja kulakan untuk kemudian dijual lagi
“Selain itu peningkatan penjualan juga terjadi untuk produk pakaian lebaran mulai sarung, sajadah, kopiah, baju koko, dan lain-lain,” ujarnya.