Bisnis.com,JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan jumlah produksi ikan tuna, cakalang dan tongkol semester 1 hampir setengah dari proyeksi keseluruhan hasil tangkapan tiga komoditas laut itu selama 2014.
Sampai akhir 2014, KKP memproyeksikan hasil tangkapan tuna, cakalang, dan tongkol mencapai 1.123.594 ton. Pada semester 1, target tersebut hampir tercapai setengahnya yaitu 550.880 ton, dengan 133.910 ton tuna, 197.320 ton cakalang dan 219.530 ton cakalang.
Direktur Sumber Daya Ikan (SDI) KKP Toni Ruchimat optimis target produksi dapat tercapai di akhir tahun, meskipun penutupan penangkapan tuna akan dimulai dari Juli hingga Oktober.
“Masih ada tiga bulan sisanya untuk panen, kami optimis produksi akan melimpah di akhir tahun. Selalu seperti itu,”katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (21/7/2014).
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) produksi ketiga hasil tangkap sebelumnya menurun dari 1.136.940 ton pada tahun 2012 menjadi 1.070.090 pada 2013. Volume ekspor ikut menurun dari 201.160 ton pada tahun 2012 menjadi 105.106 ton pada 2013.
Menurut Ketua Komite Tuna Indonesia Martani Huseini, salah satu faktor penurunan produksi ikan tuna disebabkan maraknya penangkapan ikan menggunakan purse seine, yang akhirnya menjaring baby tuna yang seharusnya tidak dipanen terlebih dulu.
"Kita harapkan kebijakan baru mengenai izin penangkapan menggunakan purse seine, karena selama ini yang ditangkap cakalang dan tuna yang masih kecil. Ini bisa merusak, karena tangkapan tuna besar jadi tidak bisa dihasilkan," katanya kepada Bisnis.
Namun, Toni menyangkal hal tersebut. Dia mengatakan regulasi mengenai pengembangan baby tuna selalu dijalankan seperti yang diatur oleh Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC).
“Sesuai resolusi, kami selalu melakukan penutupan penangkapan pada Juli hingga Oktober untuk memberikan waktu pertumbuhan pada baby tuna,” katanya.