Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Batik di Sleman Jadi Andalan DIY

Kementerian Perindustrian ingin daya saing industri kecil dan menengah (IKM) di Yogyakarta bisa terdongkrak dalam waktu singkat. Sektor yang diyakini terus menjadi andalan adalah industri kreatif batik.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian ingin daya saing industri kecil dan menengah (IKM) di Yogyakarta bisa terdongkrak dalam waktu singkat. Sektor yang diyakini terus menjadi andalan adalah industri kreatif batik.

Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah mengatakan salah satu sektor bisnis kecil menengah di DIY yang berkembang positif ialah industri kreatif. Daerah istimewa Yogyakarta merupakan wilayah dengan bisnis industri kreatif yang bergeliat.

"Pada 2012 IKM di DIY mencapai hasil produksi Rp241 miliar," kata Euis di sela-sela pembukaan Pameran Jogja Extravaganza, di Jakarta, Senin (21/7/2014). Pameran ini berlangsung pada 21 - 24 Juli 2014.

Sejumlah 44 perajin IKM ambil bagian dalam pameran tersebut termasuk pelaku bisnis kreatif dari Sleman. Pasalnya, Sleman adalah kabupaten dengan kontribusi produksi IKM terbesar di DIY.

Hasil produksi IKM di Sleman mencapai Rp79 miliar dengan 215 unit usaha dan 1.918 tenaga kerja. Jenis bisnis kecil menengah yang tersebar di kabupaten ini a.l. industri hasil pertanian, perkebunan, dan batik.

"Batik jadi produk unggulan Selaman dan penyokong ekspor untuk Yogyakarta. Ini komoditas menguntungkan dengan motif khas,"  tutur Euis.

Sleman cuma punya satu motif yakni batik Parijotho. Nama ini diambil dari  tumbuhan ciri khas lereng merapi yang hanya ada di lereng merapi dengan warna dasar alam dan motif salak yang keduanya menjadi ikon Kabupaten Sleman.

Secara keseluruhan DIY memiliki lebih dari 400 macam corak batik. Produk ini merupakan komoditas ekspor utama dari daerah istimewa tersebut. Untuk produk kerajinan yang terkenal adalah kerajinan kayu dari Desa Kerebet, kerajinan kulit dari Desa Manding dan kerajinan perak dari Kota Gede.

"Harus terus ditingkatkan kecintaan kepada produk lokal terutama produk IKM agar menjadi komoditas perdagangan berdaya saing tinggi di dalam maupun luar negeri," ucap Euis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper