Bisnis.com, JAKARTA-- Indonesia kembali ditunjuk menjadi tuan rumah ajang pameran Food Ingredient Asia 2014. Dan ini merupakan yang ketiga kalinya.
Pameran dagang Food Ingredient Asia (Fi Asia) ini, berlangsung pada 15-17 Oktober 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Kegiatan ini diadakan oleh UMB Asia.
Sebagai salah satu pasar konsumen terbesar di Asia untuk konsumsi makanan dan minuman, potensi makanan dan minuman Indonesia tetap kuat selama 20 tahun ke depan," kata Rungphech Rose Chitanuwat, Direktur Pengembangan Usaha UBM Asia--penyelenggara pameran terkemuka di Asia.
Fi Asia, katanya, ingin mempertahankan posisi eksklusifnya sebagai rute yang terpenting bagi pasar bahan makanan Asia Tenggara, dan berkontribusi untuk menggenjot industri makanan dan minuman di kawasan Asia Pasifik.
Rose menuturkan Fi Asia 2014 menawarkan kesempatan yang komprehensif kepada para peserta pameran, untuk membangun jaringan dan berbagi info terbaru dalam industri tersebut.
"Selain itu, peserta bisa bertemu dengan para pembeli yang jumlahnya terus tumbuh dari daerah dan dari seluruh dunia," katanya di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Dia menuturkan pada penyelenggaraan Fi Asia pertama yang diadakan di Indonesia pada 2010, hingga yang terakhir pada 2012, kegiatan ini tumbuh 25%. Sedangkan peserta pameran meningkat dari 362 pada 2010, menjadi 564 pada 2012.
"Jumlah pengunjung secara signifikan juga meningkat. Ada sebanyak 7.772 pengunjung dari 47 negara pada 2010, menjadi 11.087 tamu dari 56 negara pada 2012," ungkap Rose.
Tahun ini Fi Asia terus memperluas ruangnya hingga mencakup lebih dari 15.000 meter persegi, yang menampung lebih dari 450 peserta pameran, dan pengunjung yang jumlahnya diprediksi meningkat hingga 13.000 orang.
Sementara itu Lena Prawira, VP on Program & Cooperation GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia), mengatakan sebagai negara dengan populasi tertinggi di Asean dan keempat terbanyak di dunia, Indonesia telah menjadi pasar yang sedang berkembang untuk bahan makanan, dengan pertumbuhan 41% untuk makanan olahan selama 5 tahun terakhir.
Dia mengatakan industri pengolahan makanan merupalan salah satu cabang terkemuka industri manufaktur, karena menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan PDB, dan penggerak secara keseluruhan.
Dalam Fi Asia 2014 ini, akan diadakan seminar yang membahas isu dan topik yang terkait dengan bahan makanan.
Melalui seminar tersebut diharapkan para pengusaha dalam industri ini, mulai dari produsen, pembeli, distributor, peneliti, ilmuwan, dan produsen teknologi dapat berutkar informasi, ide baru, serta inovasi.