Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper menyosialisasikan untuk tidak membakar lahan kepada masyarakat di sekitar konsesi.
Anak usaha grup Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) itu sendiri telah menjalankan kebijakan membuka lahan tanpa membakar sejak perusahaan beroperasi 20 tahun lalu.
Salah satunya, kata Kusnan, pihaknya telah membuat nota kesepahaman Desa Bebas Kebakaran Hutan dan Lahan dengan tiga desa dan satu kelurahan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Proyek percontohan ini bertujuan memberikan insentif dana pembangunan desa senilai Rp 100 juta kepada setiap desa yang telah menandatangani MoU dengan RAPP dan berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan dalam tiga bulan ke depan, ungkapnya.
Dia menambahkan, ada pula komite khusus yang terdiri dari perwakilan pemerintah, Badan Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, dan RAPP akan memantau upaya pencegahan kebakaran di desa-desa tersebut setiap saat.
Menurut Kusnan, pihaknya memiliki 700 personil Tim Reaksi Cepat, 420 personil masyarakat peduli api (MPA) dan Pusat Komando Pengendalian untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan yang siap merespon potensi timbulnya api di seluruh HTI yang dikelola perusahaan termasuk lahan masyarakat di sekitar konsesinya.
Upaya pengendalian itu, ujarnya, meliputi pemantauan di darat maupun di udara, termasuk memonitor titik panas dengan satelit yang dikaitkan dengan teknologi FDRS (Fire Danger Rating System) guna melakukan mitigasi dan deteksi bahaya kebakaran lahan secepatnya.
"Kami terus bekerja keras bersama masyarakat mencegah kebakaran hutan dan lahan dalam radius 3 kilometer dari konsesi," kata Kusnan.