Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Sapi Hidup Lebih Terjamin dan Buka Lapang Kerja

Kebijakan impor sapi hidup dalam memenuhi kebutuhan daging pada masa Ramadan dan jelang Lebaran, dinilai lebih terjamin secara kehalalan dan juga dapat membuka lahan pekerjaan dalam jasa perawatan hingga layanan potong.

Bisnis.com, JAKARTA—Kebijakan impor sapi hidup dalam memenuhi kebutuhan daging pada masa Ramadan dan jelang Lebaran, dinilai lebih terjamin secara kehalalan dan juga dapat membuka lahan pekerjaan dalam jasa perawatan hingga layanan potong.

Untuk kebutuhan sepanjang kuartal III/2014 termasuk masa hari raya, pemerintah telah merencanakan impor dengan angka indikatif sebesar 160.000 ekor.

Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) turut mendukung upaya berbagai pihak untuk menekan impor daging ataupun produk nondaging, seperti jeroan dan variety meat.

Sekretaris Jenderal Ginsi Achmad Ridwan Tento menganggap impor daging sapi hidup sebagai impor yang tepat guna. Atas dasar itu, menurutnya, importir kini lebih banyak mengimpor sapi.

“Sekarang sudah lebih banyak impor sapi dibandingkan dengan daging. Sudah jadi pilihan dari importir. Untuk angka persentasenya saya belum cek lagi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (9/7/2014).

Dia mengatakan sapi yang diimpor, tidak akan serta merta langsung dipotong di pelabuhan. Sapi-sapi tersebut, lanjutnya, pasti akan dirawat terlebih dahulu sebelum kemudian dipotong.

“Melalui impor sapi, jadi bisa menambah tenaga kerja. Serta dengan pembatasan kuota, sebisa mungkin tidak sampai merusak produksi daging sapi lokal. Ini yang saya sebut impor tepat guna,” terangnya.

Dia beranggapan kebutuhan daging yang sangat besar di dalam negeri belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh daging produksi lokal. Tuntutan untuk impor pun, menurutnya, tidak dapat terhindarkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper