Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi petani mengestimasi Indonesia kembali berpotensi
melakukan impor beras sekitar 1 juta ton tahun ini apabila tidak
tanggap dalam mengantisipasi paparan El Nino.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan menyatakan telah mengotorisasi
Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan importasi beras, meski
tidak secara spesifik menyebutkan kapan waktu persis dan berapa
besarannya.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir
mengatakan, impor dengan angka itu tidak berlebihan jika melihat
situasi yang terjadi sepanjang setengah tahun ini.

"Kalau untuk cadangan, saat ini kondisi di daerah sentra penghasil
punya sekitar 40% dari 2 juta [800.000 ton]. Kalau bukan sentra, ya
jauh di bawah itu," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/7)

Dia mengungkapkan, paparan El Nino akan menggerus produksi padi
nasional sekitar 10%-12%, atau setara 7-8 juta gabah kering panen
(GKP) apabila terjadi sejak Juli hingga Agustus 2014.

Pihaknya, kata Winarno, sejak awal tahun sudah memperingatkan
pemerintah bahwa target produksi padi yang dipasang di angka 73 juta
ton GKP tidak realistis. Dia menyebutkan, setidaknya ada 3 faktor
selain El Nino yang membuat produksi pada tahun ini tidak mungkin
berada di atas angka 70 juta ton.

Pertama, tuturnya, karena pada awal tahun sekitar 500.000 ha areal
sawah terendam banjir, yang mengakibatkan sawah seluas 100.000 ha puso
atau gagal panen.

Berikutnya, adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti
wereng batang coklat (WBC) serta kekurangan pupuk. "Kalau BPS bilang
68 juta ton, itu sudah benar, di lapangan ya segitu," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Others

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper