Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprediksi terjadinya penurunan pasokan ikan sepanjang H-3 menjelang lebaran hingga H+5 setelah Lebaran.
Direktur Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Coco Kokarkin Soetrisno mengatakan berkurangnya pasokan karena mendekati lebaran tidak ada tenaga panen dan transportasi.
“Lewat lima hari setelah lebaran kondisi kembali normal,” katanya di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Selain itu, pada akhir puasa para pedagang ikan biasanya berhenti berdagang. Hal itu bakal membuat produksi sedikit melambat.
Coco juga memprediksi kebutuhan ikan sepanjang Ramadhan dan lebaran diprediksi naik. Kenaikan mencapai 7% untuk seluruh wilayah Indonesia. Angka tersebut merupakan kisaran rata-rata.
“Faktanya, di beberapa tempat kenaikan konsumsi ikan bisa mencapai 20%,” ujarnya.
Menurutnya, pembudidaya sudah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Salah satunya dengan memperbanyak panen ikan pada bulan puasa dan lebaran.
Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah menargetkan produksi ikan nasional tahun ini mencapai 20,95 juta ton atau meningkat 17,78% dari target tahun lalu sebanyak 17,49 juta ton.
Tahun lalu total produksi ikan nasional berada di atas target mencapai 19,56 juta ton. Rinciannya, produksi perikanan berasal dari ikan tangkapan 6,08 juta ton dan ikan budidaya sekitar 13,97 juta ton.
Pada 2015, pemerintah juga sudah menargetkan pada 2015, produksi ikan Indonesia bisa mencapai 24,82 juta ton dengan rincian, 6,23 juta ton berasal dari ikan tangkapan, sedangkan sisanya berasal dari perikanan budidaya.
Lebih jauh, pemerintah menargetkan adanya peningkatan investasi di bidang P2HP. Pada tahun 2012, investasi P2HP sebesar Rp2,07 triliun, meningkat menjadi 2,66 triliun pada tahun lalu.
Sementara itu, pemerintah menargetkan investasi perikanan mencapai Rp3 triliun untuk tahun ini.