Bisnis.com, JAKARTA - Yayah Mardianah dan Erwen adalah pasangan yang sejak kecil tinggal Jakarta. Setelah bertahun-tahun menabung, pasangan ini akhirnya berhasil membeli sebuah rumah yang terletak di bilangan Bekasi, Jawa Barat.
Meski sudah memiliki sebuah hunian, Yayah masih diliputi kebingungan. Hal ini tak lain karena luas rumah yang terbatas alias sempit. Beberapa permasalahan yang dihadapi bukan hanya penempatan barang-barang, tetapi cara menata ruangan sempit agar tetap nyaman.
“Selain tinggal dengan suami, saya juga memiliki anak yang berusia 5 tahun. Saya ingin agar anak saya bisa beraktivitas leluasa di dalam rumah, walaupun rumah kami sempit,” ujar Yayah.
Arsitek sekaligus pemilik Arsindo Cipta Karya, Ari Endra Kristianto mengatakan masalah yang dihadapi Yayah juga dirasakan oleh banyak orang, khususnya penduduk di kota besar. Rumah di lahan terbatas makin sering ditemui seiring dengan melambungnya harga rumah dan tanah.
Namun, menurut Ari, pemilik rumah di lahan sempit tak boleh berkecil hati. “Asal mampu menatanya dengan tepat, penghuni tetap bisa merasa nyaman beraktivitas di rumah mungil,” ujar arsitek yang tinggal di Bogor, Jawa Barat itu.
Elemen pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan furnitur. Menurutnya, pemilik rumah harus menyesuaikan dimensi dan bentuk furnitur dengan luas ruangan. Jika memungkinkan, pilih furnitur berdesain simpel dan ramping agar ruang tak terkesan penuh.
Selain furnitur, pemilik rumah juga harus cermat memilih warna cat dinding. Ari mengatakan penghuni sebaiknya mengaplikasikan cat berwarna terang, misalnya putih, kuning, dan lainnya. Cat berona gelap akan menimbulkan kesan sempit.
Penghuni bisa menempelkan wallpaper di ruangan dengan luas terbatas. “ Wallpaper sebaiknya digunakan hanya sebagai aksen. Peletakannya di satu bidang dinding saja, bukan menyelimuti semua tembok,” katanya.
Lebih lanjut, pemilik rumah harus memerhatikan sirkulasi udara dan cahaya di dalam ruangan. Sirkulasi udara yang dinamis dan pencahayaan alami yang cukup akan membuat ruangan makin nyaman. Oleh karena itu, menurutnya, pemilik rumah sebaiknya memperbanyak bukaan atau jendela.
Untuk penataan ruangan, Ari menyarankan pemilik rumah mengaplikasian penataan ruang terbuka (open space lay out). Penghuni bisa menggabungkan dua fungsi ruang menjadi satu. Misalnya, menyatukan fungsi ruang keluarga dengan ruang makan. Menurut dia, kuncinya adalah menghilangkan sekat atau dinding yang memisahkan dua ruangan.
Ari menuturkan cara di atas dapat diaplikasikan di rumah tapak dan apartemen. Jika penghuni kesulitan membongkar sekat, penghuni bisa menambahkan cermin di dalam ruangan. “Cermin bisa memantulkan benda dan cahaya. Pemilik rumah sebaiknya menempatkan cermin di dinding. Ruangan akan terkesan lapang dalam sekejap,” katanya.