Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Alfamart Siap Jaga Pasok Pangan

Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi meninjau ketersedian bahan pangan pokok di Pusat Distribusi Alfamart, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai tindaklanjut dari hasil pertemuan antara Kementerian Perdagangan dan para peritel seluruh Indonesia beberapa waktu lalu, Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi meninjau ketersedian bahan pangan pokok di Pusat Distribusi Alfamart, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Konsumsi makanan olahan masyarakat dengan pendapatan rendah di pedesaan mencapai 64%, sedangkan masyarakat dengan pendapatan rendah di perkotaan mencapai 72%. Porsi konsumi pangan olahan ini sedemikian tingginya, dan toko-toko seperti Alfamart menjadi penting karena merekalah yang menyalurkan produk pangan olahan tersebut.

"Oleh karenanya, kami ingin memastikan adanya ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat serta menjaga tingkat inflasinya," kata Wamendag dalam siaran pers, Rabu (11/6/2014).

Lebih lanjut Bayu mengungkapkan bahwa selain Tiongkok, Indonesia juga merupakan negara dengan pertumbuhan pasar modern tertinggi di dunia. Pada tahun 2013, pertumbuhannya mencapai 19%.

“Kunjungan ini juga dilakukan guna memastikan ketersedian stok pangan kita menjelang puasa dan Lebaran. Berdasarkan hasil rakor kemarin, retail masuk dalam kategori aman sehingga masyarakat bisa menjalani puasa dan lebaran dengan hikmat,” imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Direktur Sumber Alfaria Trijaya Solihin, mengatakan bahwa untuk stabilitas harga, saat-saat seperti ini Alfamart sangat persistent di dalam hal pengaturan harga jual.

Jika ada penetapan harga baru, kita menggunakan sistem average cost, dengan keuntungan yang bisa lebih kecil dari biasanya karena kita memiliki stok yang cukup.

Kunjungan ini merupakan langkah awal yang akan terus dilakukan pemerintah dalam memonitor harga bahan pokok sebelum puasa dan usai Lebaran.

“Nanti akan kita lakukan secara berkala. Masyarakat diharapkan agar tidak khawatir karena stok barang kebutuhan pokok, baik di pasar-pasar tradisional maupun pasar modern/ritel, cukup,” tegasnya.

Untuk menghadapi kenaikan permintaan selama puasa dan lebaran, Bayu berharap para peritel dapat menyediakan barang kebutuhan pokok dalam kondisi lebih dari cukup (pasokan/stok di atas 30%-50%).

Jika akan dilakukan penyesuaian harga menjelang puasa dan Lebaran, Wamendag mengimbau agar dilakukan secara bertahap, wajar, dan didasarkan atas fakta persediaan dan permintaan untuk masing-masing komoditas.

“Selain itu, saya juga menghimbau agar instansi terkait menyiapkan jalur distribusi alternatif yang dapat mempersingkat rantai pasok untuk menekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok, terutama apabila terjadi gangguan distribusi akibat cuaca ekstrim, bencana banjir, dan infrastruktur yang tidak memadai,” ungkap Wamendag.

Wamendag juga menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan dunia usaha, Pemerintah daeran dan Dinas Perindag di seluruh Provinsi di Indonesia, dan instansi terkait lainnya. Kemendag juga telah berkoordinasi dengan POLRI dalam rangka Pengamanan Puasa dan Lebaran 2014.

Sementara, itu dalam waktu dekat jelang puasa dan lebaran, Kemendag akan melakukan beberapa upaya seperti memantau langsung/SIDAK beberapa pasar induk dan pasar tradisional di pusat dan daerah guna mengetahui perkembangan harga, ketersediaan stok/pasokan, serta hambatan distribusi yang terjadi; dan mengagendakan rencana Rapat Koordinasi lanjutan dengan stakeholders, antara lain pelaku usaha pangan hasil peternakan, instansi/lembaga pemerintah terkait.

Agenda tahunan seperti Pasar Murah di Kementerian Perdagangan akan tetap dilaksanakan dan akan berlangsung pada 26 Juni–22 Juli 2014. Pasar Murah oleh Dinas Perdagangan seluruh Indonesia juga akan berjalan pada 24 Juni–22 Juli 2014.

“Kemendag juga akan mengintensifkan media briefing terkait dengan ketersediaan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok melalui siaran pers dan membentuk POSKO Kemendag pada 26 Juli-3 Agustus 2014,” ungkap Bayu.

Berdasarkan pantauan Ditjen PDN Kemendag per tanggal 10 Juni dibandingkan minggu lalu 3 Juni 2014, harga beberapa barang kebutuhan pokok secara umum masih relatif stabil. Hanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yaitu telur ayam ras (2,14%), bawang merah (2,75%) dan bawang putih (10,54%).

Sementara harga beras, tepung terigu, kedelai impor, daging ayam ras dan cabe rawit merah relatif stabil. Sedangkan gula pasir, minyak goreng curah, kedelai lokal, daging sapi, cabe merah keriting, dan cabe merah biasa mengalami penurunan harga antara 0,15%-6,85%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper