Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mencoba mempererat hubungan perdagangan melalui misi dagang dengan Yordania dan Aljazair, yang selama ini luput dari fokus tujuan ekspor produk nonmigas.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak menjelaskan bahwa misi dagang tersebut dapat mendorong prospek program bisnis dengan Komisi Investasi Yordania.
“Total transaksi dagang dan prospective orders sebesar US$1,39 juta berhasil dicatat selama kegiatan ini. Nilai ini membuktikan potensi yang cukup besar untuk meningkatkan perdagangan dengan kedua negara,” ungkap Nus, Rabu (11/6/2014).
Nus mengungkapkan ada importir Aljazair yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama produk halal ke Aljazair sehingga Aljazair bisa jadi titik penghubung kegiatan distribusi ke tujuh negara di wilayah Afrika (Mali, Tunisia, Maroko, Libya, Nigeria, Mauritius, dan Burkina Faso).
“Selain itu juga ada rencana merealisasikan pembentukan sister Kamar Dagang dan Industri (Kadinda) Aljazair dengan Kadinda DKI Jakarta,” lanjutnya.
Nilai total perdagangan Indonesia-Aljazair mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,9% pada 2009-2013.
Ekspor Indonesia ke Aljazair secara keseluruhan adalah produk nonmigas dengan nilai US$240,5 juta. Sedangkan impor Indonesia dari Aljazair didominasi produk migas dengan nilai US$379,25 juta.
Produk ekspor nonmigas Indonesia ke Aljazair antara lain minyak kelapa sawit, kopi, minyak nabati dan hewani, produk susu, lemari es dan freezer, tekstil dan produk tekstil (TPT), sabun dan produk pembersih, serta pakaian olah raga.
Adapun produk impor utama Indonesia dari Aljazair yaitu kertas, kurma, dan peralatan pengeboran minyak.
Nilai total perdagangan Indonesia-Yordania pada 2013 tercatat US$475,12 juta dengan tren pertumbuhan positif sebesar 17,17%. Ekspor dan impor Indonesia dengan Yordania keseluruhan adalah produk nonmigas.
Produk ekspor utama Indonesia ke Yordania adalah kayu lapis, minyak kelapa sawit, pasta, tuna, kertas, ban, TPT, rokok, serta sabun dan produk pembersih.
Sedangkan impor Indonesia dari Yordania didominasi oleh produk fosfat dan produk kimia.