Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya biaya ekonomi (high cost economy) dinilai masih menjadi momok bagi sektor properti dan perumahan rakyat.
"Tidak ada pengembang yang bebas dari high cost economy, seperti uang-uang siluman yang tidak jelas," ungkap Teguh Satria, Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), di sela diskusi Bedah Visi Capres di sektor Perumahan Rakyat, Selasa (10/6/2014).
Menurutnya, para pelaku usaha di sektor properti seringkali dipersulit dalam pengurusan administrasi bila tidak memberikan dana ilegal tersebut.
Dia menyatakan pemerintahan selanjutnya perlu memberikan jaminan hadirnya sistem yang bebas dari high cost economy.
"Sebab tidak ada pengembang yang ingin mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas, tapi kalau tidak dikasih, tidak akan selesai hambatannya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel