Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya biaya ekonomi (high cost economy) dinilai masih menjadi momok bagi sektor properti dan perumahan rakyat.
"Tidak ada pengembang yang bebas dari high cost economy, seperti uang-uang siluman yang tidak jelas," ungkap Teguh Satria, Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), di sela diskusi Bedah Visi Capres di sektor Perumahan Rakyat, Selasa (10/6/2014).
Menurutnya, para pelaku usaha di sektor properti seringkali dipersulit dalam pengurusan administrasi bila tidak memberikan dana ilegal tersebut.
Dia menyatakan pemerintahan selanjutnya perlu memberikan jaminan hadirnya sistem yang bebas dari high cost economy.
"Sebab tidak ada pengembang yang ingin mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas, tapi kalau tidak dikasih, tidak akan selesai hambatannya," ungkapnya.
KADIN: 'Uang Siluman' Masih Bebani Pengembang
Tingginya biaya ekonomi (high cost economy) dinilai masih menjadi momok bagi sektor properti dan perumahan rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Oktaviano DB Hana
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

7 menit yang lalu
Analysts Upbeat on BRI (BBRI) Despite Economic Headwinds
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

30 menit yang lalu
Kepala BGN Sebut Penerima MBG Tembus 3,5 Juta Awal Mei 2025

32 menit yang lalu
Harga Impor LPG Masih Lebih Murah Jadi Alasan Proyek DME Mandek

39 menit yang lalu
BGN Catat Ada 327 Siswa Sempat Alami Keracunan Program MBG
52 menit yang lalu
Pemerintah Percepat Belanja usai Ekonomi Kuartal I/2025 Melambat
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
