Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menjamin defisit neraca perdagangan kuartal II/2014 tidak akan seburuk tahun lalu yang mencapai US$3,08 miliar meskipun defisit April sudah US$1,96 miliar atau lebih buruk dari performa periode sama 2013.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri meyakini impor akan lebih rendah dari realisasi tahun lalu berkat paket kebijakan pemerintah yang salah satunya menaikkan pajak penghasilan impor (PPh pasal 22) untuk menekan pengapalan barang dari luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi impor kuartal II/2013 mencapai US$48,76 miliar.
“Paket kebijakan itu kan baru keluar September dan Desember, jadi baru punya efek setelah itu. Defisit trade sekarang kita saja tidak lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Coba bandingkan Januari-April 2014 dengan Januari-April tahun lalu,” ujarnya, Selasa (3/6/2014).
Menkeu pun menjamin defisit transaksi berjalan kuartal II/2014 tidak akan selebar periode sama tahun lalu yang mencapai US$9,9 miliar atau 4,4% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Defisit transaksi berjalan kuartal II/2013 memperparah arus modal keluar (capital outflow) di pasar saham yang sebelumnya dipicu oleh pernyataan Gubernur the Federal Reserve saat itu Ben S. Bernanke tentang rencan tapering off stimulus moneter.