Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung ternyata tidak pernah setuju dengan kebijakan subsidi BBM.
Ia mengaku menolak kebijakan ini sejak ia menjadi ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut sosok yang akrab dipanggil CT ini, subsidi seharusnya ditetapkan kepada orang, bukan kepada barang.
“Filosofisnya begini, subsidi apapun dalam bentuk barang itu pasti tidak efektif dan banyak penyimpangannya, pasti. Saya dari waktu dulu menyampaikan bahwa subsidi harusnya diberikan kepada orang bukan kepada barang, karena kalau kepada barang pasti diterimanya oleh bukan orang yang berhak menerima subsidi. Kan subsidi itu diberikan untuk orang tidak mampu,” kata CT di kantornya, Senin (26/5/2014).
Dia memperjelas pernyataannya dengan menggambarkan kondisi saat ini, di mana lebih dari 50% pengguna BBM subsidi adalah kalangan mampu.
CT menambahkan, subsidi boleh dihapuskan, dengan catatan harus ada subsidi langsung kepada orang miskin supaya orang miskin tidak akan semakin miskin. Hal ini harus menjadi pertimbangan mengingat jika ada subsidi yang dihapuskan, maka beberapa komoditas akan mengalami kenaikan harga.
Chairul memberi ide, untuk memberlakukan single identification number yang fungsinya mengidentifikasi siapa sesungguhnya warga yang berhak menerima subsidi. Nah, kepada individu/keluarga tersebutlah subsidi diberikan, bukan pada BBM.
“Orang miskin harus dilindungi, dengan memberikan mereka dana agar hidupnya itu tidak lebih sulit dari sekarang, kalau bisa jadi lebih baik. Inilah makna subsidi yang sebenarnya,” ujar CT.