Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan pengusaha pakan ternak juga menargetkan peningkatan realisasi impor jagung hingga 800.000 ton/bulan untuk mengimbangi kebutuhan pakan ternak yang melonjak hingga sebesar 20% menjelang bulan puasa dan Lebaran 2014.
Pada bulan-bulan normal, importasi jagung untuk kebutuhan produksi pakan ternak hanya sejumlah 650.000 ton/bulan, atau setara 3,6 juta ton pada 2014.
Namun, khusus pada awal tahun angka importasi tersebut turun drastis disebabkan ada panen raya mulai Sumatra Utara hingga Jawa Timur serta penundaan pengiriman (delay shipment).
“Sampai 14 Mei 2014, impor jagung hanya 950.000 ton. Tapi nanti semester kedua impor akan naik drastis karena hanya tinggal NTB yang belum panen, lainnya sudah habis,” ujar Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo, Minggu (25/5/2014).
GPMT menargetkan pertumbuhan produksi pakan ternak meningkat 10%-12% pada 2014, dari hanya 13,4 juta ton pada tahun lalu menjadi sebesar 14,7 juta ton tahun ini, atau setara sekitar 1,22 juta ton/bulan.
Desianto memaparkan, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan terhadap pakan ternak, anggota asosiasi akan mengoptimalisasi kapasitas produksi hingga 1,55 juta-1,6 juta ton/bulan menjelang puasa dan Lebaran.