Bisnis.com, JAKARTA -- Tugas Pertamina dan PGN untuk membangun jaringan gas dan SPBE di Jabotabek akan direvisi jika dilakukan pemotongan anggaran.
Untuk penugasan ini, kedua BUMN mengelola dana sebesar Rp1,5 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Minyak dan Gas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edy Hermanto. Menurut Edy, pembangunan infrastruktur dasar jaringan gas ini akan diprioritaskan
"Yang penting tetap dilaksanakan, kalau anggaran dikurangi berarti targetnya juga dikurangi," tutur Edy di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Jika diharuskan memilih, pihaknya akan mendahulukan pembangunan infrastruktur dasar berupa jaringan pipa gas.
Dengan begitu jika jaringan infrastruktur dasar sudah tersedia dan dana pemerintah tidak mencukupi untuk membangun SPBG nya, maka dapat diserahkan kepada pihak swasta.
Sebelumnya pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2435 K/15/MEM/2014 dan No 2436 K/15 MEM/2014 tertanggal 23 April 2014.
Berdasarkan surat Nomor 2435 itu, dari 29 unit yang menjadi tugas Pertamina, 22 di antaranya berupa SPBG permanen dan tujuh lainnya SPBG bergerak atau "mobile refuelling unit" (MRU).
Lokasi SPBG berada di Jakarta, Banten, Jabar dan Jateng. Pertamina juga ditugaskan menyediakan dan mendistribusikan BBG untuk 23 SPBG eksisting di Jakarta, Jatim, Sumsel dan Kaltim.
Kepmen itu juga menyebutkan dari 29 SPBG tersebut, 10 SPBG permanen dan tujuh MRU beserta infrastruktur
pendukung dibiayai dengan APBN 2014.
Pertamina membiayai 12 SPBG permanen lainnya.
Sementara, Kepmen ESDM Nomor 2436, PGN ditugaskan membangun 14 SPBG, yang terdiri dari 12 SPGB permanen dan dua MRU dengan lokasi di Jakarta, Jabar, Jatim dan Riau.
PGN juga ditugaskan menyediakan dan mendistr ibusikan BBG untuk satu SPBG dan satu MRU eksisting di Jakarta. Selain itu, menurut Edy, pembangunan infrastruktur jaringan gas yang sedang dikerjakan pemerintah terdapat di Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
