Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Konsumsi Ikan di Jakarta Naik

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, terjadi peningkatan konsumsi ikan di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta, sehingga memicu kenaikan harga ikan laut mencapai 10-15%. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hal ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan ikan laut akibat nelayan yang berlibur.
Jelang Ramadan, Konsumsi Ikan di Jakarta Naik/JIBI
Jelang Ramadan, Konsumsi Ikan di Jakarta Naik/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -Jelang bulan puasa dan lebaran, terjadi peningkatan konsumsi ikan di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta, sehingga memicu kenaikan harga ikan laut mencapai 10-15%. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hal ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan ikan laut akibat nelayan yang berlibur.

"Maka beberapa upaya yang kita lakukan guna menekan kenaikan harga dan menjaga pasokan ini dengan menambah suplai ikan dari beberapa sumber," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, Saut P Hutagalung kepada Bisnis.com, Kamis (22/5/2014).

Sumber tambahan suplai ikan yang akan didatangkan oleh pemerintah yakni dengan mendatangkan ikan dari wilayah penghasil ikan laut Indonesia Timur yakni Sulawesi. Selain itu juga bisa dibantu dengan pasokan ikan air tawar di beberapa waduk, di antaranya waduk Jatiluhur.

Kebutuhan ikan per hari menurut catatan KKP sangat besar, mencapai angka 1,1juta ton. Saat ini sebagian besar untuk diolah menjadi ikan pindang yakni sebesar 700.000 ton dan sisanya dikonsumsi langsung.

Rencananya dengan membangun sistem logistik ikan nasional (SLIN), KKP berharap dapat memenuhi kebutuhan yang besar ini dengan sistem tersebut.

"Sentra produksi ikan di Sulawesi dan Maluku saat ini mencapai 200.000 ton per hari dan ini kita upayakan distribusi ke Pulau Jawa," katanya.
Jenis ikan yang dipasok dari kawasan ini diantaranya adalah ikan makarel, kembung, selayang dan ikan tongkol.

Untuk menjaga kesegaran ikan yang didatangkan tersebut, KKP juga telah menyiapkan fasilitas penyimpanan ruang pendingin (cold storage) yang cukup memadai.
"Seperti di Kendari (Sulawesi Tenggara) yang kita bangun berkapasitas 300 ton per hari, di Lamongan 400 ton per hari dan khusus di Jakarta, pelabuhan Muara Baru dengan kapasitas 1.500 ton per hari," katanya. Proyek pembangunan fasilitas tersebut telah selesai dirampungkan tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper