Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Industri Besar Tunggu Hasil Pilpres 2014

Pemerintah menyatakan sebagian besar investor di sektor industri prioritas tengah menahan investasi atau wait and see hingga proses pemilihan umum di Indonesia selesai.n

Bisnis.com,  JAKARTA- Pemerintah menyatakan sebagian besar investor di sektor industri prioritas tengah menahan investasi atau wait and see hingga proses pemilihan umum di Indonesia selesai.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan adanya penyelenggaraan pemilihan umum, baik pemilihan calon legislatif maupun capres-cawapres memengaruhi rencana investasi di Indonesia.

Dia menilai, saat ini tidak sedikit investor yang sudah berkomitmen untuk merealisasikan investasi belum juga merealisasikan rencananya tersebut.

Sebagian besar dari investor lebih memilih menunggu hingga masa pemilu berakhir. “Kalau investasi kecil jalan terus, yang wait and see itu investasi besar, investornya yang melapor.

Kebanyakan yang sudah feasibility study. Mereka wait and see sekitar 1-2 bulan, menunggu selesai pemilu, menurut mereka setelah 9 Juli semua akan terlihat,” kata Hidayat di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Menurut Hidayat, investor masih melihat kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh para calon presiden.

Oleh sebab itu, dia meminta agar para capres bisa menjelaskan dengan gamblang misi dan visi mereka dengan jelas, khususnya kebijakan yang akan diambil dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Kalau yang dilontarkan masuk akal dan aman, bisa mendatangkan investasi, begitu pun sebaliknya. Makanya, capres jangan terlalu besar bicara dalam membuat janji. Namun saya lihat yang sekarang sudah konstruksi jalan terus,” jelas dia.

Adapun sektor industri yang menahan investasi adalah industri prioritas seperti industri besi baja, industri petrokimia, industri otomotif, dan sebagainya. “Seperti Volkswagen AG (VW) juga menahan, sampai 9 Juli selesai.”

Perlu diketahui, Volkswagen AG, prinsipal otomotif asal Jerman diketahui sedang menyiapkan rencana investasi baru di Indonesia. Rencana awal, investasi akan dilakukan pada 2014.

Adapun VW sudah melakukan penelitian yang mendalam sehingga sudah mengetahui pasar, kompetitor dan harga jual di dalam negeri.

Selain itu, sejumlah investor logam dasar yang sudah memiliki komitmen berinvestasi di Indonesia juga diperkirakan tengah menahan diri untuk segera merealisasikan investasinya.

Hal ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan produksi industri logam dasar sepanjang triwulan I/2014.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi logam dasar skala besar dan sedang sepanjang triwulan I/2014 sekitar 3,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh hingga 12,28%.

Dengan kata lain, ada perlambatan yang cukup signifikan pada pertumbuhan produksi di sektor ini.

Padahal, Kemenperin memperkirakan pertumbuhan produksi industri logam dasar pada triwulan I/2014 bisa mencapai 9%-10% guna mengejar target pertumbuhan produksi hingga 12% sepanjang tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan produksi logam dasar menyentuh angka 10,57%.

Begitu juga dengan rencana investasi Lotte Chemical atau Honam yang sudah molor terlampau jauh.

Realisasi investasi dari Lotte Chemical seharusnya bisa dilakukan tahun ini, tetapi hingga kini belum terdengar perkembangannya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper