Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi belanja bantuan sosial sepanjang 3 bulan pertama melesat 428% sepanjang pemilihan umum legislatif.
Data Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan menyebutkan realisasi bansos Januari-Maret 2014 mencapai Rp13,2 triliun, melesat dari pencapaian periode sama tahun lalu yang hanya Rp2,5 triliun.
Realisasi selama kuartal I/2014 itu 14,4% dari total pagu bansos tahun ini sebesar Rp91,8 triliun.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani menjelaskan realisasi yang naik tajam itu bukan karena gencarnya pencairan sepanjang kampanye Pemilu 2014, melainkan berjalannya program sistem jaminan sosial nasional (SJSN) mulai tahun ini.
Pemerintah menganggarkan Rp19,9 triliun untuk penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan. “ini sesuai dengan ketentuan, setiap bulan dana ini dicairkan seperduabelas dari total dana PBI. Inilah kenapa bansosnya naik di 2014,” katanya, Rabu (14/5/2014).
Mengacu pada ketentuan itu, realisasi PBI hingga Maret semestinya hanya sekitar Rp5 triliun.
Askolani menjelaskan Rp8,2 triliun selebihnya disumbang oleh pencairan bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan siswa miskin (BSM), baik melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama.
Dana BOS tahun ini dianggarkan Rp12,77 triliun, sedangkan BSM Rp11,43 triliun. “Jadi, dia lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Kalau lebih bagus, harus kita dukung,” ujar Askolani.