Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI GULA: Tahun Ini, Jateng Hasilkan 430.000 Ton

Dinas Perkebunan Jawa Tengah memproyeksikan produksi gula pada tahun ini dapat mencapai 400.000-430.000 ton apabila tidak terjadi hujan lebat selama Mei-Oktober 2014.
Bisnis.com, SEMARANG -Dinas Perkebunan Jawa Tengah memproyeksikan produksi gula pada tahun ini dapat mencapai 400.000-430.000 ton apabila tidak terjadi hujan lebat selama Mei-Oktober 2014.
 
Tegoeh Wynarno Haroeno, Kepala Dinas Perkebunan Jateng, mengatakan perkebunan tebu di Jateng akan memasuki masa giling pada 20 Mei-30 Oktober 2014. Berkaca dari tahun lalu, dari areal seluas 73.500 hektare dapat diproduksi 370.819 ton gula.
 
"Tahun ini hitungan kita sih di atas 400.000 ton, bahkan 429.000-430.000 ton dengan catatan Mei-Oktober tidak hujan," kata Tegoeh ketika dihubungi Bisnis, Rabu (14/5/2014). 
 
Peningkatan produksi tersebut, lanjutnya, didorong oleh perluasan areal perkebunan dan bongkar ratoon sepanjang 2013 sehingga seluas tanaman tebu baru hampir 20.000 ha. 
 
"Produksi tebu pasti meningkat, karena kita lakukan perluasan sekitar 1.900 ha dan bongkar ratoon 15.670 ha tahun lalu," paparnya. 
 
Tegoeh mengatakan upaya tersebut turut meningkatkan produktivitas tanaman tebu. Dia memperkirakan dari total 75.000 ha tanaman tebu, sebanyak 25%-30% memiliki produktivitas yang tinggi, yakni 1.000 kwintal/ha. 
 
"Tinggal tunggu Mei-Oktober ini hujan atau tidak, karena rendemennya akan turun kalau hujan. Yang bagus itu kalau rendemen 8%, jadi dari 100 Kg tebu bisa menghasilkan 8 Kg gula," katanya.
 
Apabila terjadi hujan sepanjang masa giling tersebut, imbuh Tegoeh, rendemen tebu akan turun menjadi 7% dan proyeksi produksi gula melorot menjadi sekitar 380.000 ton. 
 
Lokasi sentra produksi gula di Jateng a.l. Pati, Pemalang, dan Sragen. Saat ini, Pemprov Jateng memiliki delapan pabrik gula meliputi PG Rendeng, Sragi, Sumberharjo, Pangkah, Jatibarang, Tasikmadu, Mojo dan Gondang Baru. 
 
Adapun pabrik gula yang dikelola swasta mencakup PG Cepiring, Pakis Baru, Trangkil dan menyusul PG Blora yang masih dalam penyelesaian pembangunan.
 
Berdasarkan data Disbun Jateng, produksi gula Jateng pada periode 2009-2013 menunjukkan tren yang meningkat. Pada 2009, produksinya sebesar 227.214 ton, naik menjadi 242.660 ton pada 2010, 244.192 ton pada 2011, 329.191 ton pada 2012, dan 370.814 ton pada 2013. 
 
"Dengan produksi 429.000-430.000 ton dan konsumsi 368.000-370.000 ton, Jateng surplus. Bahkan andil ke cadangan gula nasional bisa sampai 50.000 ton, hampir menyamai Lampung," ujarnya.
 
Terkait harga patokan petani (HPP) gula pada tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp8.250/Kg dinilai lebih rendah dibandingkan usulan petani di Jateng. 
 
Tegoeh menuturkan dengan rendemen 8%, HPP seharusnya berada di kisaran Rp8.500-9.000/Kg. Namun, apabila rendemen turun menjadi 7% lantaran hujan, HPP gula diusulkan lebih dari Rp9.000/Kg. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper