Bisnis.com, MEDAN - Peningkatan konsumsi rumah tangga diproyeksi masih menopang pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara pada kuartal II/2014. Pasalnya, kondisi perekonomian masyarakat membaik.
Pengamat ekonomi IAIN Sumut Gunawan Benjamin menuturkan, perbaikan kondisi ekonomi masyarakat telah terjadi sejak awal tahun ini. Adapun, deflasi yang terjadi pada Februari dan Maret 2014 serta menjelang pemilihan umum justru memicu peningkatan konsumsi.
Adapun, Gunawan memproyeksikan pada kuartal II/2014, pertumbuhan ekonomi Sumut dapat meningkat 5,8%-6% akibat peningkatan konsumsi rumah tangga.
"Kondisi ini masih akan berlanjut pada kuartal II/2014. Laju inflasi saya prediksikan masih akan tetap rendah, dan ada peluang peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga akan mendorong konsumsi masyarakat," ujar Gunawan, Jumat (9/5/2014).
Selain itu, Gunawan optimistis fase pemulihan perekonomian Sumut tersebut akan didukung pula oleh kenaikan harga komoditas yang selama ini menjadi andalan, seperti karet.
"Sumut masih memiliki peluang tumbuh lebih baik dibandingkan dengan nasional. Sangat berpeluang membaik," tambahnya.
Senada, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono memproyeksi nilai indeks tendensi konsumen (ITK) pada kuartal II/2014 mencapai 110,67. Proyeksi tersebut berdasarkan terjadinya peningkatan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks 111,67, rencana pembelian barang elektronik tahan lama, rekreasi, dan penyelenggaraan hajatan dengan nilai indeks 108,87.
"Pada kuartal II/2014 masih akan melanjutkan tren optimisme masyarakat yang terjadi pada kuartal sebelumnya, meski ada sedikit penurunan optimisme," ujar Wien.
Berdasarkan survei BPS, ITK pada kuartal I/2014 mencapai 113,28. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen tersebut terumtama ditopang oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks 107,31.
Adapun, pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal I/2014 mencapai 5,6% dengan PDRB atas dasar harga berlaku pada kuartal I/2014 mencapai Rp108,66 triliun dan berdasarkan harga konstan Rp37,01 triliun.
Jika dilihat dari komposisi komponen penggunaan, pertumbuhan ekonomi Sumut tersebut masih dipengaruhi secara dominan oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 6,73%, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 4,72%, konsumsi pemerintah 4,41%, konsumsi lembaga nirlaba 3,57%, dan ekspor barang dan jasa neto 0,97%.
Berdasarkan dasar harga berlaku, konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2014 Rp64,91 triliun, konsumsi lembaga nirlaba Rp337,74 miliar, konsumsi pemerintah Rp10,51 triliun, PMTB Rp23,14 triliun, perubahan stok Rp1,13 triliun, ekspor barang dan jasa neto Rp8,8 triliun.
Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Masih Jadi Penopang
Peningkatan konsumsi rumah tangga diproyeksi masih menopang pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara pada kuartal II/2014. Pasalnya, kondisi perekonomian masyarakat membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febriany Dian Aritya Putri
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 menit yang lalu
Menanti Formula Baru Kenaikan Upah Minimum (UMP) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Menanti Formula Baru Kenaikan Upah Minimum (UMP) 2025
53 menit yang lalu