Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menkeu Chatib: Ada Pemilu, Sulit Naikkan Harga BBM Subsidi Tahun Ini

Kementerian Keuangan pesimistis harga BBM bersubsidi dapat dinaikkan pada tahun ini, meskipun langkah tersebut paling ideal dalam mengatasi potensi lonjakan defisit APBN.
Ringkang Gumiwang
Ringkang Gumiwang - Bisnis.com 09 Mei 2014  |  18:25 WIB
Menkeu Chatib: Ada Pemilu, Sulit Naikkan Harga BBM Subsidi Tahun Ini
Menkeu Chatib Basri - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Keuangan pesimistis harga BBM bersubsidi dapat dinaikkan pada tahun ini, meskipun langkah tersebut paling ideal dalam mengatasi potensi lonjakan defisit APBN.  

Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan kenaikan harga BBM merupakan opsi ideal guna menahan defisit APBN yang kian melonjak seiring direvisinya proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi maksimal 5,5% pada tahun ini. 

“Subsidi BBM harus dikurangi. Tetapi, kita harus lihat. Ini tahun pemilu, Juli itu Pilpres. Saya nggak tahu sekali [satu putaran] apa dua kali. Tapi kalau dua putaran pemerintahan baru itu Oktober. Kita mesti realistis perkara timing segala macam,” ujarnya, Jumat (9/5/2014). 

Kendati sulit menaikkan harga BBM bersubsidi, Chatib berharap defisit APBN bisa ditekan maksimal 2,5%. Namun demikian, pemerintah terpaksa memilih melakukan pemangkasan anggaran.

Menkeu juga memastikan pemerintah akan mengajukan APBN-Perubahan kepada DPR. Seperti diketahui, hampir semua asumsi makro akan diubah, misalnya, target pertumbuhan ekonomi 2014, penerimaan pajak, maupun target lifting minyak.

Kendati demikian, Kementerian Keuangan berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bisa memastikan kuota volume BBM bersubsidi sebesar 48 juta kiloliter untuk 2014 tidak sampai jebol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kementerian keuangan
Editor :

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top