Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Berdayakan Petani Lewat Sekolah lapangan Iklim

Untuk mendekati dan memberdayakan petani serta penyuluh dalam memahami, dan memanfaatkan informasi iklim secara efektif dalam mendukung pertanian, BMKG melakukan terobosan baru dengan membuat Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Untuk mendekati dan memberdayakan petani serta penyuluh dalam memahami, dan memanfaatkan informasi iklim secara efektif dalam mendukung pertanian, BMKG melakukan terobosan baru dengan membuat Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Indonesia.

Nurhayati, Kepala Pusat Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan SLI untuk petani ini berupa training of trainers. Pada 2014 ini rencananya SLI akan dilaksanakan di 25 provinsi.

Ada tiga tahap dalam training ini, katanya. Yaitu, tahap pertama, katanya, Dinas Pertanian Daerah dilatih oleh tim BMKG. Pada tahap kedua, petugas penyuluh lapangan (PPL) daerah dilatih oleh dinas pertanian daerah dan BMKG. Sedangkan tahap ketiga, kelompok tani dilatih oleh PPL dibawah pengawasan BMKG.

Dia mengatakan konsep SLI ini pada level-1, tagetnya adalah pemerintah daerah dan dinas pertanian. Waktu yang dibutuhkan 4 hari. Pada level-2, targetnya dinas pertanian dan ketua kelompok tani. Waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan 4 hari. Pemandunya dipilih dari SLI pertama.

Untuk level-3, lanjutnya, berupa program lapangan. Targetnya adalah petani yang membutuhkan waktu 4 bulan (12 kali pertemuan). Pemandunya dipilih dari peserta level-2.

“Jadi, target dari SLI ini adalah  training for farmers. Mereka bisa menjadi penyuluh lapangan, sekaligus menjadi kepanjangan tangan atau mediator dari BMKG dalam masyarakat,” kata Nurhayati pada Sosialisasi Bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada media massa, di Jakarta, Selasa (22/4/14).

Dia menuturkan SLI ini sudah sukses dilaksanakan pada 18 provinsi sentra pangan sejak 2010. Menjadi studi lapangan berorientasi pada program praktis yang memberikan kesempatan kepada petani dan penyuluh untuk memahami iklim lebih jauh.

Nurhayati menjelaskan pada 2011 SLI ini sudah dilaksanakan di 11 provinsi, pada 2012 di 18 provinsi, dan 2013 diterapkan pada 25 provinsi. “Pada tahun ini kami akan melaksanakan SLI di 25 provinsi,” katanya.

Menurut dia, hasil dari kegiatan SLI level-3 pada 2013, fantastis. Hasil panen menjadi dua kali lipat pada SLI di Bali. “Kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari Kepala Biro Pusat Sstatistik Kabupaten Jembrana,” ungkapnya.

Saat itu dalam acara Panen Raya pada 19 Agustus 2013, katanya, hasil panen petani rata-rata  pada panen kedua sekitar 4,5-5 ton per hektar. “Namun , hasil luar bisa dicapai oleh pada SLI tahap-3 yang mencapai 8,14 ton/ha,” ujar Nurhayati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper