Bisnis.com, DEN HAAG--Pemerintah Indonesia bersama Bank Dunia (World Bank) dan Organisasi Pangan Dunia (FAO) membahas ‘kelautan global’ dalam helatan Global Oceans Action Summit yang diselenggarakan pada 22 -25 April 2014 di Den Haag, Belanda.
Rangkaian kegiatan tersebut secara khusus menyoroti pada kebutuhan untuk mengambil tindakan yang lebih konkret terkait pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C. Sutardjo mengatakan, hal ini untuk membantu menjamin keamanan pangan dan tersedianya mata pencaharian yang layak dalam jangka panjang dan mempercepat impelementasi 'Blue Growth.'
“Kegiatan ini menekankan pada perlunya kemitraan lintas sektoral sebagai kunci untuk membantu meningkatkan tata kelola laut (ocean governance) dan mengatasi kapasitas SDM yang terbatas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2014).
Menurut Sharif, pihaknya perlu menggalang kemitraan yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas, dan masyarakat sipil untuk mensinergikan upaya dan mengembangkan inovasi dan ide-ide baru untuk meningkatkan implementasi pemanfaatan environmental services yang berkelanjutan yang telah laut sediakan.
Sharif menambahkan, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat bergantung pada sumber daya laut yang terbatas, yang sangat penting untuk menyediakan sumber pangan dan pekerjaan bagi jutaan orang.
“Sumber daya kelautan dan perikanan merupakan pendorong ekonomi global yang harus dikelola secara berkelanjutan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan menjamin ketahanan terhadap dampak perubahan iklim", tuturnya.