Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2017, Ekspor ke Taiwan Ditargetkan US$10 Miliar

Pemerintah berkomitmen menggarap potensi pasar yang ditawarkan Taiwan dengan menargetkan total ekspor senilai US$10 miliar pada 2017, ditopang oleh penjualan komoditas nonmigas khususnya produk furnitur.
Pengangkutan kemas ekspor. Ekspor ke Taiwan di ditargetkan capai US$10 Milar pada 2017/Bisnis
Pengangkutan kemas ekspor. Ekspor ke Taiwan di ditargetkan capai US$10 Milar pada 2017/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah berkomitmen menggarap potensi pasar yang ditawarkan Taiwan dengan menargetkan total ekspor senilai US$10 miliar pada 2017, ditopang oleh penjualan komoditas nonmigas khususnya produk furnitur.

Kementerian Perdagangan mengatakan selama ini pasar Tawian masih luput dari fokus pemerintah. Padahal, peluang yang ditawarkan cukup besar karena entitas ekonomi beribu kota Taipei itu hanya membeli produk bernilai tambah dari Indonesia.

Berdasarkan data Kemendag, ekspor RI ke Taiwan tahun lalu mencapai US$5,86 miliar, turun dari capaian US$6,24 miliar pada 2012. Sementara itu, impor dari Taiwan pada 2013 menyentuh US$4,48 miliar, turun dari US$4,69 miliar tahun sebelumnya.

“Kami sudah bicara dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia [KDEI]  di Taiwan. Kami akan tingkatkan total ekspor ke sana menjadi US$10 miliar dalam 3 tahun. Mudah-mudahan, surplusnya juga naik menjadi sekitar US$3 miliar-US$4 miliar,” ujar Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Selasa (23/4/2014).

Laporan kunjungan tim otoritas perdagangan ke Taiwan belum lama ini menunjukkan potensi pasar ekonomi tersebut termasuk yang tertinggi di Asia. Daya beli (purchasing power parity/PP) Taiwan adalah yang tertinggi di Asia, yaitu US$39.000-US$40.000, melampaui Jepang dan Korea Selatan.

Selain itu, potensi pasar Taiwan juga terbuka dari sekitar 220.000 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di sana, baik yang termasuk TKI, tenaga kerja kapal, pelajar, maupun WNI yang menikah dengan warga Taiwan.

“Pasar Taiwan ini akan menjadi salah satu garapan kami ke depan untuk bisa meningkatkan ekspor nonmigas,” ungkap Bayu.

Menurutnya, andil Indonesia dalam total perdagangan Internasional Taiwan masih sangat kecil jika dibandingkan dengan China. Namun, Taiwan saat ini tengah membidik pasar Indonesia sebagai tujuan relokasi industri dari Tiongkok dan perluasan pabrik baru.

“Yang menarik, sebagian investor Taiwan di China sedang mencari alternatif negara lain. Indonesia ternyata menjadi alternatif investasi nomor satu, karena dianggap punya iklim bisnis yang sangat kondusif dan pasar yang besar.”

Dia mengungkapkan ekspor RI ke Taiwan didominasi oleh produk nonmigas, tapi terdiri dari banyak golongan barang karena Taiwan bukan konsumen komoditas tunggal seperti CPO dalam skala besar.

Dari total ekspor senilai US$5,86 miliar pada 2013, sejumlah US$3,73 miliar di antaranya didominasi oleh penjualan produk nonmigas. Sementara itu, sebanyak US$2,13 miliar lainnya adalah ekspor migas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper