Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INAplas Minta Kenaikan Listrik Ditinjau Kembali

Sejumlah kalangan industri meminta kenaikan tarif tenaga listirik bagi golongan I-3 go public dan I-4 yang berlaku per 1 Mei tahun ini ditinjau kembali dengan memberikan tenggat waktu hingga 2-3 tahun.
Kenaikan tarif listrik untuk industri skala besar berkisar 8,6%--13,3% yang berlaku 2 bulan sekali mulai 1 Mei 2014. /bisnis.com
Kenaikan tarif listrik untuk industri skala besar berkisar 8,6%--13,3% yang berlaku 2 bulan sekali mulai 1 Mei 2014. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kalangan industri meminta kenaikan tarif tenaga listirik bagi golongan I-3 go public dan I-4 yang berlaku per 1 Mei tahun ini ditinjau kembali dengan memberikan tenggat waktu hingga 2-3 tahun.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAplas) Suhat Miharso mengatakan potensi kenaikan tarif tenaga listrik adalah kenaikan biaya produksi dan harga jual. Kenaikan harga jual masing-masing industri bervariasi mulai dari 10%-20%.

"Dampak ini juga akan menurunkan daya saing industri. Kami minta kebijakan kenaikan listrik ditinjau kembali," ujar Suhat disela-sela sosialisasi Permen ESDM No 9/2014 di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Kamis (17/4/2014).

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan besaran kenaikan tarif listrik untuk industri skala besar berkisar 8,6%--13,3% yang berlaku 2 bulan sekali mulai 1 Mei 2014.  "Besaran kenaikannya sesuai pembahasan dengan DPR. Kami tidak memutuskan sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper