Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto melakukan peningkatan pengawasan terhadap sejumlah titik rawan terjadinya bencana di sepanjang jalur rel yang melintasi wilayahnya, seiring tidak menentunya kondisi cuaca seperti saat ini, demi menghindari terjadinya kecelekaan kereta api akibat bencana alam.
Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan masih sering turunnya hujan lebat sangat berpotensi menimbulkan bencana, seperti tanah longsor, banjir maupun tanah ambles di jalur perlintasan kereta api (KA).
"Berdasarkan data terakhir, total saat ini terdapat 21 titik rawan bencana di wilayah Daop 5 Purwokerto, yakni terdiri dari 9 titik rawan longsor, 11 titik rawan ambles dan 1 titik rawan banjir," tuturnya, di Purwokerto, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (16/4/2014).
Menurutnya titik rawan longsor tersebut terdiri dari 6 titik tebing rawan longsor masing-masing 3 titik berada pada jalur antara stasiun Notog-Kebasen, 1 titik antara Tambak-Ijo, 1 titik antara Wonosari-Kutowinangun, dan 1 titik antara Langen-Banjarpatroman.
Kecuali itu, lanjutnya juga terdapat 3 titik tubuh jalan rel yang rawan longsor pada jalur antara Prupuk-Linggapura.
"Sedangkan titik jalur rel yang rawan ambles terbanyak ada pada koridor Lebeng-Jeruklegi, Kabupaten Cilacap sebanyak 5 titik, koridor Ijo-Karanganyar sebanyak 3 titik, jalur antara Wonosari-Kutowinangun 1 titik dan jalur antara Prupuk-Linggapura 1 titik," ujarnya.
Surono memaparkan apabila dibandingkan data awal 2014, terjadi perubahan berupa pengurangan 2 titik rawan banjir dan 1 titik rawan ambles, namun ada penambahan 3 titik rawan longsor pada tubuh jalur KA.
Pengurangan titik rawan banjir dan ambles tersebut dilakukan dengan normalisasi drainase serta perkuatan struktur tanah di jalur rel dengan pemancangan.
"Dari Januari-April ini kami telah berhasil menghilangkan 2 titik rawan banjir dan 1 titik rawan ambles, namun kami juga mendeteksi ada 3 titik baru tubuh jalur rel yang rawan longsor," ujarnya.