Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Panama Ancam Tanaman Pisang Seluruh Dunia

PBB memperingatkan bahwa potensi kerusakan besar pada pohon pisang di seluruh dunia akibat penyakit penyerang varietas buah terpopuler dan tersebar dari Asia hingga Afrika dan Timur Tengah itu.
Kerusakan skala besar tanaman pisang di dunia dapat merusak lapangan pekerjaan dan pendapatan pemerintah di banyak negara tropis. /bisnis.com
Kerusakan skala besar tanaman pisang di dunia dapat merusak lapangan pekerjaan dan pendapatan pemerintah di banyak negara tropis. /bisnis.com

Bisnis.com, ROMA - PBB memperingatkan bahwa potensi "kerusakan besar" pada pohon pisang di seluruh dunia akibat penyakit penyerang varietas buah terpopuler dan tersebar dari Asia hingga Afrika dan Timur Tengah itu.

Badan PBB untuk pangan dunia (FAO) yang berbasis di Roma menyatakan penyakit tersebut berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap produksi dan ekspor pisang yang adalah tanaman pangan paling penting keempat bagi negara-negara berkembang.

"Negara-negara harus bertindak sekarang jika kita ingin menghindarkan skenario terburuk berupa kerusakan besar dari banyak tanaman pisang di dunia," kata ahli patologi tanaman dari FAO Fazil Dusunceli seperti dikutip AFP.

Sekretaris Forum Pisang Dunia Gianluca Gondolini mengatakan kerusakan skala besar tanaman pisang di dunia dapat merusak "lapangan pekerjaan dan pendapatan pemerintah di banyak negara tropis".

Wabah "Panama" bertipe TR4 ini adalah salah satu penyakit yang paling merusak dan mempengaruhi pisang varietas Cavendish, yang adalah jenis pisang paling populer dalam ekspor global.

FAO menyatakan penyakit itu telah merugikan secara signifikan dalam dua dekade terakhir di Asia Tenggara di mana baru-baru ini FAO menerima laporan kasus kerusakan tanaman pisang dalam skala besar di Yordania dan Mozambik.

Namun, penyakit "Panama" TR4 itu belum mempengaruhi eksportir buah pisang global kelas atas, seperti Kolombia atau Ekuador.

Hama ini berupa  jamur yang timbul dari tanah dan dapat bertahan hidup selama puluhan tahun, tetapi tidak berbahaya bagi manusia.

FAO mengatakan perlu lebih memonitor, mencegah dan melatih para pekerja pertanian, termasuk langkah-langkah mencegah pergerakan material tanah dan tanaman yang terinfeksi masuk dan keluar dari wilayah pertanian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper