Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membidik peningkatan kunjungan wisatawan manacanegara asal China dan Jepang seiring dengan tingginya potensi pasar dan pertumbuhan jumlah perjalanan wisata dari dua negara tersebut.
Francesca Nina S, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Kemenparekraf, mengatakan selama ini pasar yang didapatkan oleh Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi perjalanan wisata turis dari dua negara tersebut.
Berdasarkan data UNWTO, perjalanan outbound turis China pada 2012 mencapai 48,46 juta juta, sedangkan Indonesia hanya memperoleh sekitar 1,4% atau 686,799 juta kunjungan. Begitu pula dengan turis Jepang dari total kunjungan di Asean sebanyak 18,76 juta, hanya 2,4% di antaranya yang berwisata ke Tanah Air.
“Peluang pasar dari dua negara itu sebetulnya sangat besar apalagi pertumbuhan kunjungannya ke Asean terus meningkat sehingga kita harus bisa membidik potensi tersebut agar tidak hanya dikuasai Singapura, Malaysia, dan Thailand,” ujarnya dalam diskusi pariwisata Apkasi Internasional di JIExpo, Selasa (15/4/2014).
Pemerintah pada tahun ini membidik sekitar 1 juta kunjungan wistawan asal China dana 525.000 kunjungan wisman dari negeri Sakura. Untuk mendatangkan lebih banyak turis tersebut, pihaknya melakukan berbagai strategi branding dan pemasaran, terutama melalui media online.
“Turis asal Jepang dan China, paling banyak mendapatkan informasi melalui media internet, majalah, dan buku. Ini strategi kita harus memanfaatkan media online,” tuturnya.